Selasa, 23 Juni 2020

Menyulap Duka

Jangan bandingkan prosesmu dengan orang lain, karena tak semua bunga tumbuh dan mekar bersamaan.

"Lukamu adalah harta karunmu sebagai penulis."

Tung
Tang

Aku seperti tersadar dari tidur yang panjang. Selama ini, menurutku duka dan luka adalah sesuatu yang harus disembunyikan dan dikubur dalam-dalam. Ternyata aku salah besar. Justru di situ lah letak berlian dalam musibah.

"Berlian dalam musibah, maksudya?" Tanyamu kepo.

Selama ini yang aku tahu, duka tetaplah duka. Yang tidak perlu di umbar ke permukaan. Kalau bisa dianggap hilang dan tak perlu diungkit-ungkit.

Ternyata di balik duka ada berlian yang harus segera dipungut.

Yang menjadi pertanyaan, bagaimana cara mengubah luka menjadi duka? Apa dirimu sanggup melakukannya?

Tentu untuk melakukannya tak sembarangan orang mampu melakukannya. Hanya orang-orang istimewa dan yakin kalau luka bisa disulap jadi duka.

Yakin?

Tentunya. Kalau ngg percaya, coba saja tanya kepada orang-orang sukses hari ini. Berapa karung luka yang ia santap hingga ia bisa makan enak hari ini. Berapa karung duka yang ia jadikan bantal hingga ia bisa tidur nyenyak seperti sekarang.

Aku bersyukur, walau dulunya ngg dikasih uang jajan, tapi tetap semangat untuk sekolah.

Aku bersyukur, walau saat sekolah dulu sempat menjadi tukang cuci demi untuk membayar uang sekolah.

Aku besyukur dibilang anak yang tak tahu diuntung, karena tetap sekolah saat ekonomi orang tua berada di level paling bawah.

Cuplikan di atas hanya secuil duka yang harus disyukuri hari ini. Kalau tak pernah mengalami hal seperti di atas belum tentu diri ini bisa menikmati apa yang ada sekarang.

Lalu apa kaitannya dengan tulisan?

Ternyata luka yang sempat bertengger di kehidupan kita, malah bisa disulap menjadi sebuah cerita yang menarik. Dan yang tak kalah serunya bisa menjadi inspirasi bagi orang lain untuk berubah menjadi lebih baik.

Lalu, apa yang perlu kita lakukan?

Kemas luka itu dengan kemasan yang menarik. Jadikan luka sebagai pemanis kehidupan agar hidupmu tak lagi pesimis. Karena dengan luka, kini hidupmu semakin manis. Semanis senyummu saat membaca tulisan ini sambil ngemil kue brownis. Manis nis nis nissss๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š

#jeniuswriting
#menulisitusedekah
#menulisitumenyembuhkan
#virusbahagia