Jumat, 31 Mei 2019

Pola 3 tugas 1

Tugas (1)

Ingus Menggertak Tissue
By Noer

Whaat???

"Apa yang dilakukan  tissue hingga membuat ingus naik pitan? Biasanya dia karib. Selalu bekerja sama. Sangat solid." Beberapa pertanyaan menyerangku.

Aku semakin heran dengan dunai sekarang. Semua semakin edan. Apakah ini sebuah pertanda, bahwa dunia ini sudah semakin tua?

Entahlah ...

Semalam aku sempat hujan-hujanan menyelamat anak kucing yang jatuh ke dalam got. Untung ia cukup mengerti bahasaku. Saat ku ambil ia dengan sodok sampak ia menyerahkan diri.

Namun walau sedikit, cukup lumayan juga mempengaruhi kesehatanku. Saat bangun tidur hidung langsung mampet.

Apakah imun tubuhku semakin berkurang? Biar Uni @⁨dr darmanelly⁩ aja yang menjawab dengan keilmuannya.

Tok
Tok
Tok

“Assalakualaikum, Uni", terdengar suara dari arah depan.

"Waalaikum salam."

Aku penasaran. Siapa yang bertamu pagi-pagi? Rupanya petugas kebersihan menagih uang sampah bulanan.

"Maaf, Bapak. Saya lupa."

"Ngg apa-apa, Uni. Asalkan..."

"Asalkan apa, Pak."

"Asa lai dilabiah an saketek." Tukang sampah itu mencoba memcandaiku.

 Aku sebenarnya malu sama si Bapak. Bagaimana tidak malu coba. Pagi-pagi ia sudah sampai di depan rumah warga untuk memungut sampah.

Disiplin sekali beliau. Sehingga warga tidak ada yang tidak kenal. Sama seperti hari ini. Sampah yang aku gantung di depan rumahku beliau ambil. Jika ada yang berserakan beliau kumpulkan dengan menggunakan sodok sampah sampai benar-benar bersih.

Tak terkecuali sampah tissue bekas ingusku.

"Coba kau tengok bapak itu tissue. Beliau tak pernah mengalah dengn keadaan. Lhaaa, kamu tinggal menari aja dihidungku pake berantem pula sama si Ingus", kataku pada si Tissue.

"Iya, Uni. Maafkan aku", kata Tissue dengan wajah memelas. Tampak ia sudah mulai akrab lagi dengan Ingus.

Selidik punya selidik, rupanya awal pertengakaran mereka karena Tissue tak punya belas kasihan. Si ingus sulit sekali keluar dari sarangnya. Saat Tissue mau membantu, rupanya tinssue merusak rumahnya. Terjadilah pertengkaran sengit. Si Ingus gagal keluar sementara rumanya di rusak.

Dalam hal ini, sebenarnya Ingus tidak salah. Begitu juga dengan Tissue. Tissue telah berusaha membantu Ingus. Sementara Ingus juga demikian. Malah sudah dibantu dengan kekuatan dalam. Cuma ingus badannya sedikit kaku, makanya gerakannya lambat dan kaku.

"Bagaimana caramu menjual ingusmu?"

"Suara siapa itu? Kenapa suara dan pertanyaannya hampir mirip dengan guruku?", tanyaku dalam hati.

Ting
Tong

Terdengar suara bel kelas JeWe45 dengan jelas. Aku melongok ke jendela. Tampak guruku sedang memberikan sebuah pancingan imajinasi murid-miridnya.

Kulihat ke sudut kanan kelas, tampak Uni @⁨dr darmanelly⁩ sedang mencari-cari keberadaanku.

"Bu @⁨noerhayatinoer⁩  mana ya? Tak ada suaranya."

"Sedang bikin rendang kali", jawab Uni @⁨Maria Ulfa⁩

Aku senang sekali bisa ngumpul sama Uni-uni sekampung. Walau hanya dalam kelas "Dumay".

Jauh di mata dekat di hati.

118 chatt...Telat dah.

Aku lagi dikejar waktu. Menyelesaikan proyek baju lebaran. Pesanan rempeyek juga ada beberapa puluh bungkus. Makanya aku hanya bisa ngintip dari jarak jauh.

Tapi, yakinlah sobat. Aku masih di sini. Dihatimu...

Namun, semakin ku dengar, keriuham kelas semakin ramai. Aku semakin penasaran. Kali ini kuberlari ke kelas. Kutitip jahitanku sebentar sama kain perca yang masih setia menemaniku sedari tadi.

"Perca, titip jahitan, Uni ya. Uni mau kekelas sebentar."

"Ok, Uni. Tapi jangan lama-lama ya. Aku tak kuat jauh-jauh dari Uni", rayunya.

Lebay....

Aku berlari sekuat tenaga sambi menyeret otak kanan. Aku temukan kosa kata sekitar 10 bungkus.

Air ketuban menghantam lantai. Air seni mendobrak ember. Darah menyerang pisau. Air mata mengusir handuk. Air liur menyapu bantal. Air asi membelai botol. Keringat membasahi selimut. Ingus menggertak tisu. Air telinga menyiksa cuttan but. Sperma menyemprot bunga.

Lumayan untuk memancing liukan otak kanan.  Memulai permainan diksi untuk memunculkan rasa bahagia. Rasa yang kadang hilang dan timbul.

Tak
Tak
Tak

Saya balik dulu ya. Ntar si Perca lama-lama ditinggal ngambek dia.

Daaaa...

#belajarpolahipnotikJeWe45
#bahagiadenganmenulis
#menulisitusedekah
#virusbahagia

Pola 3 tugas 2

*Darah Menyerang Pisau*
*By Noer*

Apa yang terlintas dalam pikiranmu, ketika mendengar kata darah dan pisau?

_Takut?_
_Ngeri?_
_Atau Seram?_

Mana yang lebih menakutkan dari kehilangan seseorang yang dicintai? Atau lebih ngeri dari dikejar angsa betina. Bahkan lebih seram dari lolongan anjing tengah malam.

_Auuuuuuuu..._
_Auuuuuuuu..._

Merahnya darah semakin kian nyata. Memancar ke langit biru dan memantul ke akar bumi. Aroma anyirnya menyeruak ke seluruh bumi pertiwi.

"Kenapa bumi pertiwi sampai menangis darah Tek Nun?" tanya semut merah.

Tek Nun diam seribu bahasa. Ia mendengar dengan jelas pertanyaan si Semut. Tapi ia tak bisa menjelaskan dengan gamblang. Takut di bilang menyebarkan hoax.

"Aduhhh", Tek Nun melonjak kesakitan. Rupanya peluru tepat mendarat di dadanya. Ia masih setengah sadar. Ia raba dari balik baju. Ia temukan sebuah anak peluru. Kemudian ia tarik keluar. Ia perhatikan dengan kaca matanya. Rupanya Si Semut.

" Hai Semut. Apa maksudmu menggigitku?

"Maaf Tek Nun. Memang aku sengaja".

"Maksudmu?"

"Kenapa tidak menjawab pertanyaanku", jawab disemut dengan wajah serius.

Kepo...

Setelah seminggu kejadian berdarah itu, Tek Nun masih mencium aroma. Aroma yang begitu kuat. Hingga merontokkan beberapa helai bulu hidung.

Sekuat dan seserakah itukah nafsu hingga sulit sekali mengatakan yang sebenarnya. Sanggupkah dia berlam-lama menyembunyikan kejujuran?

_Entahlah..._

Bacaan takbir menggema mengiringi doa kejujuran. Walau sulit, mereka tetap bertahan. Walau percikan gas beracun dari mulut berbisa ular menyerang mereka..

Malam hari gema takbir masih sama seperti siang. Pekikan kejujuran terdengar begitu lantang. Namun, apakah kebohongan akan mengalah?

Tidakkk...

Malahan semakin beringas. Darah mulai menetes setetes dua tetes. Hingga mengalir menganak sungai.

Siapa korbannya? Siapa lagi kalau bukan di pihak jujur.

Kepala mulai terasa lebih berat.  Aku tak sanggup menyaksikan. Kudekap doaku dalam doa, semoga yang kuasa menunjukkan kekuasaanNya.

"Uggghhh.. seperti hidup dinegara konflik. Efek bila nafsu telah membelenggu diri." batinku

"Hari ini jangan nonton dulu,  Ya!" Suami Tek  Nun mengingatkan. Ia mengangguk tanda setuju. Tapi memperlihatkan mimik khawatir.

"Mengapa hidup tak bebas bergerak seperti dulu lagi? Semua diatur. Sampai-sampai untuk komunikasi dengan lokal Jewe 45 saja dilarang", Tek Nun mulai emosi.

Tak adakah bersarang rasa malu di dada mereka? Tek Nun kian memerah wajahny menahan amarah.

Tiba tiba terdengar suara memekakkan telinga.

_Duarrr...._

Tek Nun kaget bukan main. Rupanya balon yang ia belikan untuk anaknya kemaren meletus.

"Ha ha ha..."

Terdengar suaraa gelak tawa anak-anaknya dari ruang tamu. Ia bangkit dari depan tipi menuju sumber suara.

"Haduuh, dek mainnya hati-hati", tegurnya pada anak-anak.

Darah mulai protes. "Kenapa harus pakai senapan. Kalau berani coba pakai pisau dan bacakan _Bismillah_ ". Dengan begitu darahku halal bagimu.

_Pekikan suara kebenaran_

#belajarpolahipnotikJeWe45
#bahagiadenganmenulis
#menulisitusedekah
#virusbahagia

Selasa, 28 Mei 2019

Pola 2 lat. 3

Pola 2 tugas 3

Pesimis itu Membunuh
By Noer

KUTABUR ..... KUSIRAMI .... MAKA.... AKHIRNYA ...

Pagi ini kutabur pikiranku dengan untaian kata-kata. Kalimat demi kalimat kupahami dalam soal ujian PPG. Lumayan membuat kepala nanar.

Tik
Tik

Bersua dengan soal deret miliknya orang matematika. Star, melangkah, melompat, mundur, dan maju lagi.

"Apa ini?" Tanya kertas kosong di sampingku.

"Ngg tau ah."

"Lanjut, Uni. Jangan lama-lama maju mundurnya. Ntar ketularann virusnya INCES, lo."

Maju mundur, maju mundur, cantik. Cantik ...

Ok
Ok

Aku berlari kencang. Sesekali berhenti saat bertemu gerombolan kata. Rupanya kesimpulan. Aku sisir pelan-pelan. Setelah kupastikan jawabannya benar langsung kulempar ke kotak jawaban.

Tiba-tiba terdengar suara setengah berbisik.

"Gue bisa lihat jawaban lo ngg?"

"Ngg ah. Nyontek aja lo."

"Pelit lo!"

"Biarin, yang penting keren."

"Iya deh gue bikin sendiri, biar keren."

Sejujurnya aku tak tega. Dia teman seperjuanganku. Namun behubung ini ujian terpaksa aku sedikit jutek. Sekaligus ide usilku juga muncul.  Ha ...

Keberanianku boleh juga. Sedikit meningkat levelnya. Padahal sebelumnya aku pendiam lo. Diam sebelum berbicara. Jika sudah mulai bicara susah untuk berhenti.

Cemprenggg ...

Kusirami dengan ketekunan dan keyakinan. Agar sifat pesimis yang tiap sebentar lewat di depanku tak menghampiri. Dan Kalau sudah sempat singgah biasanya ia akan menetap untuk sehari sampai dua hari.

Kalau sudah begini, biasanya ia akan berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Untuk selanjutnya terserah dia.

Bisa-bisa, dikasih hati minta jantung.

Maka aku berusaha untuk tidak memberi kesempatan kepada PESIMIS. Karena dia termasuk salah satu DPO. Yang sudah banyak makan korban.

Akhirnya aku mulai tau kelemahannya. Jangan pernah diberi kesempatan. Sekali saja ia mampir, akan berusaha dengan berbagai cara untuk membunuh OPTIMIS.

Kejam, ya...

#belajarpolahipnotikJeWe45
#bahagiadenganmenulis
#menulisitusedekah
#virusbahagia

Pola 2 Lat 2

Pola 2 tugas (2)

Lupa Janji
By Noer

Ide dan imajinasi Anda sering mangkir dan parkir? Pola hipnotik ini boleh juga untuk dicoba tuh...

KUTABUR ... KUSIRAMI ... MAKA ... AKHIRNYA ...

Dari awal aku sudah mematrikan kata 'setia' dalam hubungan kita. Tak pernah terbersit sedikitpun untuk berpisah dari sisimu. Walau kadang duka acap menghampiri.

Namun seiring waktu, kau lupa bahwa aku menunggumu di rumah. Semalam dua malam kubiarkan saja kau tak pulang. Namun untuk malam ketiga, kesabaranku mulai goyah.

"Uniii, beli rempeyek sebungkus", terdengar pelangganku memanggil dari depan kedai.

" Ya. Tunggu bentar", jawabku sedikit besorak.

Kegiatanku sehari-hari menjual rempeyek yang insyaallah gurih dan renyah. Ini resep peninggalan uwakku. Insyaallah beliau sudah tenang di surga-Nya.  Penasaran denga resepnya?

Sabar!
Nanti kubagi.

Kutabur benih-benih kesetiaan untuk menopang sebuah hubungan. Berharap benih itu berada di lahan yang subur. Sehingga bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.

Lalu, kusirami dengan butiran-butiran mutiara cinta dan kasih, plus kesabaran. Agar kau betah dan selalu merasa diperhatikan.

Namun semua itu tak mempan untuk menyegarkan jiwamu. Tak cukup segayung dua gayung air untuk membasahi hatimu. Air mataku jua yang kau inginkan.

Maka hari ini juga kuputuskan untuk mencarimu, MEONG. Kutanya ke tetangga kiri dan kanan. Tapi tak ada yang tau keberadaanmu.

Akhirnya, saat bedug magrib ditabuh, terdengar suara halusmu dari arah belakang. Spontan aku berlari kecil membukakan pintu dan mempersilakanmu kembali ke rumah.

Saat menatap wajahmu yang sedikit kuyu,  kusemprot kau dengan sebuah peryanyaan menukik.

"Kau lupa janji-janjimu?" Dengan volume suara tinggi.

Kau diam seribu bahasa.

#belajarpolahipnotikJeWe45
#bahagiadenganmenulis
#menulisitusedekah
#virusbahagia

Pola 2 Lat 1

Pola 2 Lat. (1)
By Noer

KUTABUR ... KUSIRAMI ... MAKA ... AKHIRNYA ...

Kucoba menabur benih literasi mulai dari sekarang. Walau sudah terlambat. Namun tak apalah. Tak ada kata terlambat untuk memulai belajar.

Sebenarnya aku malu. Pernah aku membaca buku dengan judul 'Si Tukang Khayal' penulisnya bernama Sabrina. Bocah kecil yang baru beumur 11 tahun.

Apa ngg malu coba. Dia yang baru kelas 4 esde sudah menulis buku. Nah, aku?

Makanya aku sedikit memaksakan diri untuk masuk kelas JeWe. Walau sesungguhnya aku lanjut masuk kelas lagi ulah efek virusnya. Hingga membuat aku ketagihan.

Karena aku mengganggap ideku kurang minum. Kering kerontang hingga sulit untuk tumbuh dan berkembang.

Setelah masuk perguruan JeWe baru aku sadar. Kenapa ideku betah kali untuk parkir, dehidrasi rupanya.

Kulit kering,  bibir pecah-pecah. Disangka sariawan, e... memang tak pernah di kasih minum. Apalagi makan. Apa tidak terkilir coba.

Imajinasiku juga demikian adanya. Sulit sekali di bangunkan. Kadang aku tak habis pikir, setiap di ajak berpetualang ia tak pernah mau. Rupanya ini masalahnya. Kurang minum!

Maka sangat beruntung sekali aku terjerumus ke dalam lembah JeWe. Lembah yang subur dan kaya air. Ide dan imajinasiku sudah mulai tampak ada kemajuan. Tunasnya sudah mulai kelihatan. Walau perlu kerja keras yang ekstra untuk menyiramnya.

Kalau teman yang lain cukup sekali siraman saja dalam sehari, aku sampai 8x. Seperti yang aku lakukan pada benih yang pertama kemaren.

Akhirnya aku sedikit mulai lega. Ide dan imajinasiku sudah tak terkilir lagi. Dan itu berkat mbah dukunku yang hebat. Beliau tau apa obat yang mujarab. Selain sering diurut juga diberikan obat untuk dimakan agar pemulihannya lebih cepat.

Hik...

Jangan jangan mbah dukun yang itu ya? Cinta di tolak dukun bertindak!

Mau tau siapa mbah dukunnya? Sini merapat!

#belajarpolahipnotik2jewe45
#bahagiadenganmenulis
#menulisitusedekah
#virusbahagia

Senin, 27 Mei 2019

Pola 1 lat 8

Latihan (8)

Lebaran
By Noer

Betapa aroma lebaran itu sungguh menusuk-nusuk hidung. Membuat umat muslim berlomba-lomba untuk merayakan dengan cara mereka masing-masing.

Mulai dari, Mudik lebaran,
Baju baru lebaran, Sandal lebaran, Kue lebaran, Gorden lebaran, dll.

Mudik lebaran
Bagi perantau, mudik adalah momen yang ditunggu-tunggu setiap tahunnya. Lihat saja di pelabuhan, gerbang tol, di jalanan. Mereka berpacu dengan waktu. Ada yg peduli dengan keselamatan, ada juga yang menganggap sepele.

Hingga petugas kepolisian tak alfa mengingatkan mereka untuk lebih mementingkan keselamatan. Namun peringatan dan himbauan kadang tinggal slogan. Tak sedikit dari pemudik yang menjadi korban ulah tak mengindahkan aturan.

Walau sudah di pasang pamflet di mana-mana. Menyuarakan agar menomorsatukan keselamatan, namun yang ingkar tetap ingkar. Kembalikan pada diri masing-masing.

Selamat atau celaka?

Baju lebaran
"Baju baru alhamdulillah
Ķan dipakai di hari raya
Ngg ada pun ngg apa apa
Masih ada baju yang lama.

Walau demikian masih saja emak-emak rela berdesak-desakkan di pasar. Tak jarang pula momen seperti itu dimanfaatkan oleh orang-orang untuk meraup untung dengan sediki usaha.

Copeeettt...

Ada copet tuh, seorang ibu paroh baya langsung mengamankan dompet dan tas kecilnya di bawah ketiak.

Ada yang berani ngambil? Coba aja kalo berani, jika mau dijambak. Ha ha ...

Ok, kita lanjutkan.
"Bundaaa..., dedek nak pipis", sorak si kecil dari ruang tengah.

Ya
Ya

Bentar ya, aku nganter si Dedek dulu ke belakang.

Tik
Tik

Sampai dimana tadi? O iya baru baju lebaran.

Lanjut, sandal lebaran. Tak kalah sengitnya dari baju lebaran. Sendal juga ikut. Ngg mau ketinggalan.

Sejauh mata memandang di Jl.Minangkabau Pasar Atas Bukittinggi, penuh sesak oleh pembeli. Tak hanya warga lokal saja yang ikut berbelanja, dari luar kota juga ikut menyerbu.

Hingga karyawan toko kewalahan melayani. Tapi tak apalah, asalkan laci kasir penuh dengan uang.

Sudah?

Ternyata belum. Kue lebaran siap menunggu pembeli. Dari pagi, Buk Nur sudah siap siaga kedai kue miliknya. Beragam kue lebaran tersedia. Mulai dari kue zaman old sampai kue zaman milenial. Silakan mampir!

Pagi berganti siang. Pelanggan Bu Nur mulai ramai. Tampak kewalahan juga ia melayani. Untung Santi anak bungsunya datang menolong. Pelanggan dilayani tanpa ada satupun yang terabaikan.

Bismillahirahmaanirrahiiim...
Terdengar suara lantunan ayat suci dari masjid Agung. Rupanya, matahari mulai bersembunyi. Pertanda malam mulai menjelang.

Eitsss...
Sabar, ada yang tertinggal satu lagi.

Gorden lebaran
Klw berbicara masalah gorden, ini spesialis emak-emak.

"Masuak lah, Ni. Caliak lah lu." Seorang karyawan di salah satu kedai gorden menyapa Bu Ta.

Setelah puas tengak dan tengok, jatuhlah pilihan Bu Ta ke gorden warna merah.

"Bia lah maha maha saketek asa lai sirah", begitu selorohnya orang minang.

Maksudnya. Biarlah harganya mahal, asalkan warnanya merah.

Untuk hari ini cukup petualangan untuk persiapan menyambut hari lebaran. Esok jika masih ada yang kurang, cusss lagi ke pasar.

Ea
Ea

#polahipnotikJeWe45
#bahagiadenganmenulis
#menulisitusedekah
#virusbahagia

Pola 1 lat. 7

JeWe itu Menyehatkan

Berapa harga kesehatanmu?

Betapa kesehatan itu sangat mahal harganya. Jika saja ada orang yang menjual mungkin semua orang yang terbaring sakit akan membelinya. Tak peduli berapapun harganya. Mau sejuta, sepuluh juta, seratus juta, .... dan seterusnya. Mereka akan membelinya. Dan dipastikan tidak akan ada proses tawar menawar.

Begitulah pentingnya sebuah kesehatan. Hingga tanpa harus berpikir dua kali. Demi sebuah kesehatan.

Lantas bagaimana kita yang masih sehat wal'afiat. Masih belum bersyukur atas kesehatan yang kita miliki? Kalau belum, yukkk ngabuburit ke selasar rumah sakit. Akan kau temukan harga kesehatan di sana.

Tapi, jangan lupa kabari aku ya!

Walau kadang sesekali kita perlu melakukan survei kecil-kecilan. Agar rasa syukur kita meningkat. Melihat orang sakit agar kita sadar bahwa sehat itu mahal dan penting. Lebih penting dari pada uang. Walaupun tanpa uang juga tak bisa menjalani hidup.

Namun, jika harus memilih, apa yang akan kamu pilih. Sehat atau uang?

Tik
Tik
Tik

Tapi ada tips agar tetap sehat ala JeWe lho sobat. Caranya hadapi hidup dengan senyum dan bahagia.

Untuk sampai ke tahap bahagia, salah satunya bisa dengan cara mengikuti kelas JeWe. Di kelas JeWe kamu akan diajarkan mengeluarkan sampah-sampah pikiran. Agar pikiran jernih dan bisa menikmati hidup dengan bahagia.

Yuk, buruan ngejewe!

#belajarpolahipnotik
#bahagiadenganmenulis
#menulisitusedekah
#virusbahagia

Pola 1 latihan 6 Kutukan Bahagia

Imajinasi diam seribu bahasa. Keinginan membeku sekeras batu. Lalu apa yang akan kamu lakukan

Betapa kutukan itu begitu menentramkan jiwa rapuh ini. Jiwa yang haus akan tabokan motivasimu. Tak tau kenapa diri ini aneh semenjak kenal denganmu. Semenjak kau hantarkan aku ke lembah ngawurisme itu.

Hingga kau tempa aku dengan kata-kata kutukan yang membuat kepercayaan diri meningkat seketika. Sikap cuek menancap dengan kuat di relung hati ini. Sekuat dan seteguh Gunung Merapi dan Singgalang.

Wahai sang pengutuk, kata-katamu begitu indah dilihat dan sejuk di dengar. Sesejuk angin sepoi di tengah terik matahari. Sesejuk jus buah pelepas dahaga saat buka puasa.

Etisss ...

Sabar lagi puasa.

Walau kutukan itu terkadang membuatku lepas kendali, namun percayalah bahwa aku sebenarnya sedang berpacu memancing imajinasi. Berlari mengejar ide. Ide yang selama ini sering parkir dan terkilir.

#latihanpolahipnotikJeWe45
#bahagiadenganmenulis
#menulisitusedekah
#virusbahagia

Pola 1 Lat. 5

Lat. (5)

Betapa indahnya suara lantunan ayat suci dari mulit mungil itu. Mereka menjadi inspirasi bagi seluruh anak-anak Indonesia. Anak-anak yang nantinya akan memasangkan mahkota di kepala orang tuanya di akhirat nanti. Mereka mereka akan berkumpul bersama di jannahNya. Dan itu janji Allah Wajalla.

Hingga detik ini aku masih sering menitikkan air mata saat mereka melantunkan ayat-ayat Allah dengan lancar dan suara yang indah. Menggema ke seluruh jagat raya. Seperti yang disebutkan dalam Alquran, 'Barang siapa yang dibacakan ayat Allah maka bergetarlah hatinya, dia lah orang termasuk yang beriman'. Semoga kita termasuk di dalamnya.

Walau air mata turun dengar derasnya, namun tak menyurutkan semangat para penghafal Alquran cilik itu untuk terus berjuang menjadi pemenang. Pemenang di hati orang tuanya  sekaligus pemenang di hadapan Allah SWT. Teruslah menjadi inspirasi melalui ayat-ayat Allah wahai penerus bangsa.

#belajarpolahipnotikjw45
#bahagiadenganmenulis
#menulisitusedekah
#virusbahagia

Pola 1 lat. 4

Lat (4)

Betapa hidup di dunia ini begitu singkat sobat.   Kalaulah sampai waktunya mau tidak mau, suka atau tidak suka pasti akan pulang. Pulang ke kampung akhirat, kampung yàng abadi nan hakiki. Maka sudah sepatutnya pula kita mempersiapkan diri untuk bekal menuju kampung akhirat.

Pertanyaannya, sudah seberapa  banyak bekal yang telah kita persiapkan untuk pulang kampung?

Hingga waktu itu tiba, tak seorang pun yang mampu menolak barang sedetik pun. Semua milik kita akan tinggal kecuali yang 3 perkara. (1) amal jariyah, (2) ilmu yang bermanfaat, dan (3) doa anak soleh.

Sudahkah kita memilikinya 3 perkara tesebut?

Walau apapun yang terjadi kita harus mempersiapkan diri menghadapi hidup yang hakiki. Tak peduli kaya atau miskin, pejabat atau rakyat biasa, harus bersiap untuk kembali. Kembali ke pangkuanNya, pangkuan haribaan Ilahi.

#belajarpolahipnotisJeWe45
#bahagiadenganmenulis
#menulisitusedekah
#virusbahagia

Pola 1 Tugas 3

Pola 1 (3)

BETAPA rasa ketergantunganku padamu wahai JeWe tiada terkira sebab tak cukup sekali dua kali, ini kelas ketiga aku masuki bertemu dengan para penulis yang insyaallah tulisannya akan dirindukan pembaca.

HINGGA semangatku semakin menggebu karena terlalu bahagia dan ingin selalu bersamamu dan berharap jemari seksi ini bisa menari tanpa malu, takut, apalagi salah dalam menuangkan ide.

Walau begitu aku masih sangat perlu bimbingan dari sahabat-sahabatku di sini agar apa yang aku ingin dan cita-citakan terwujud seperti yang selalu digaung-gaungkan Coach Luthfi

Menjadi penulis yang bahagia dan dirindukan pembaca, tentunya!

Lat. 2 pola 1

Betapa Hatiku menangis dan  meraung-raung menyaksikan realita negeri ini. Hingga lupa bahwa itu semua ulah sulitnya memecah kebekuan di hatimu. Walau sorakan memohon menggema di mana-mana.

Betapa lincahnya jemari indahku saat menari di atas gawaiku. Walau kepala geleng-geleng mengikutinya, hingga tak memedulikan bahwa yang kutulis itu ngawurisme yang bila digoogling tak kan pernah ada referensinya.

Betapa Mataku tak sanggup menyaksikan rintihan negeri ini hingga terlihat berkaca-kaca. Akhirnya genangannya tumpah bak tsunami yang siap menghantam karang, walau sekuat tenaga telah kucoba menahannya.

Betapa rasa cintaku yang tinggi, setinggi gunung seluas lautan, hingga sebanyak buih di lautan. Hal itu tak menjadi penghalang baginya untuk tetap berpaling ke lain hati, walau dia tahu rasa yang ku miliki hancur bak butiran debu di tepi pantai.

Betapa dinding kepedulianmu telah menghambat rasa empatimu. Hingga tangisan rakyatmu tak mampu lagi mengoyak keangkuhanmu. Walau tertatih bak pengemis cinta kau tetap diam seribu bahasa.

Betapa sinaran mentari tak mampu lagi menerangi kalbumu. Engkau seperti tertawa dan menari di atas derai air mata rakyatmu. Hingga cinta yang pernah kutanam kau racuni dengan keserakahan. Walau air telah menganak sungai di mana-mana.

Pola Hipnotik: BETAPA ... HINGGA ... WALAU

Betapa kecintaan pada kekuasaan telah menghilang rasa kemanusiaan dalam diri. Hingga menghalalkan segala cara walau sesungguhnya bertentangan dengan hati nuranimu.

Betapa kebutuhan akan perut telah menjadi tujuan hidupmu saat ini. Hingga tak memilih dan memilah lagi siapa yang akan menjadi mangsamu. Walau pun seorang driver gojek sekalian. Kasihan, ia tetap mengantar pesanan pelanggannya meskipun motornya telah dicuri.

Betapa rasa simpati itu telah mulai terkikis dari lubuk hatimu yang paling dalam. Hingga pertumpahan darahpun tak menyurutkan niatmu untuk menjadi penguasa walau kau tahu itu semua tak baik untuk negerimu.

Minggu, 26 Mei 2019

Virus Bahagia

Virus itu membahagiakan. JeWe itu menentramkan. Apa yang akan kamu lakukan?

What???
Ada virus yang membahagiankan?

Begitu kira-kira ucapan yang pertama kali terucap dari mulut seksiku. Mulut yang tak henti-hentinya komat kamit saat membaca tulisan salah satu gen JeWe, Uni Welmina Welly.

Kian hari kuperhatikan tulisannya semakin cetar saja. Aku sebagai pemerhati semakin penasaran. Berharap tidak mati penasaran.

Uni Welly menawarkan untuk aku masuk ke lembah JeWe. Lembah yang di dalamnya tempat perkembangbiakan virus JeWe. Tentunya virus bahagia.

Awalnya aku sedikit basa basi. Karena beberapa kelas online yang aku ikuti tak seindah yangbdiharapkan. Setelah sekali materi dan satu tugas kelas bubar. Hasilnya tak seperti yang diharapkan.

Beberapa kali Uni Welly meyakinkan. Akhirnya dengan sedikit perang batin aku meleburkan diri ke JeWe36.

Berada di JeWe36 itu luar biasa rasanya. Semua teman dah pada senio-senior. Salah satunya Uni Tan Malina. Sedikit aku merasa kurang percaya diri. Namun berkat keyakinan, alhamdulillah bisa mengikuti sampai kelas berakhir.

Keluar dari kelas 36, bukannya puas. Malah akunya semakin mabok dan ketagihan.

Sekali sehari kucoba menulis di wall fbku. Kadang kukirim ke group kelas 36. Karena kelasnya tetap terjalin silaturrahmi dengan baik. Namun serasa ada yang kurang dari tulisanku. Selanjutnya kuputuskan lagi untuk kembali ke lembah JeWe. Maka terdamparlah aku di JeWe43.

Kelas JeWe43 semangatnya luar biasa. Akrab dan penuh kehangatan. Semua saling support. Serasa keluarga sendiri.

Di sini aku malah dapat tugas tambahan sebagai sekretaris. Senang sih. Cuma takut saja jika tak mampu mengemban amanah. Namun berkat kepercayaan Coach dan teman-teman, alhamdulillah berjalan dengan lancar.

Semakin ke sini virusnya JeWe semakin membuatku bahagia. Salah satunya meningkatkan kepercayaan diri dalam menulis. Setiap sudut menjadi ide untuk dituliskan. Yang sebelumnya tak pernah terpikirkan sama sekali.

Berada di lembah JeWe semuanya bisa berbicara. Sendal saja yang posisinya paling bawah dan selalu diinjak-injak pintar ngomong. Apalagi pelangi yang letaknya di angkasa. Apa tidak ciamik coba.

Modalnya cuma satu. Sesuai dengan apa yang disampaikan Albert Einstein, bahwa bakat hanyalah 1 persen dan ketekunan 99 persen.

Nah, di lembah JeWe itu banyak hal yang dapat kita pelajari. Mulai dari DSN, menulis paragraf lezat, paragraf memikat,  ngawurisme, jurus pecah telor, pertanyaan dewa mabok, jurus panca indra, PSM, jurus pelangi, dll.

Anda penasaran dan mau tau lebih jauh. Silakan ikhlaskan diri tergerus virus JeWe. Buruan sebelum terlambat. Siapa cepat dapat. Karena seatnya singkat dan padat.

#tugastestimonijewe43
#bahagiadenganmenulis
#menulisitusedekah
#virusbahagia

Testimoni JeWe

Entah kenapa aku tak bisa menjauh darinya. Membuat aku seperti orang mabok. Ketagihan dan ketergantungan. Eitsss... jangan suuzhon dulu ya. Ha...

Muncul pertanyaan?
Kenapa bisa begitu?

Tik
Tik
Tik

Bila seseorang telah berada di titik aman, maka sulit baginya untuk berpaling ke lain hati. Kira-kira begitu yang kurasakaan sekarang ini. Belajar di Padepokan JeWe merupakan tempat teramanku saat ini.

Lalu? Belai dulu dong si Meong. Semenjak tadi ia sudah menggesek-gesekkan bulunya yang lembut itu ke kakimu. Atau lirik dulu berita berpulangnya ustad Arifin Ilham di Tipi tuh.


BRAKKK!
Terdengar suara pintu dibanting dari belakang. Rupanya si Uda di kejar panggilan  alam karena dari semalam diare 😁.

Ketekunan mampu melampoi kemampuan kita. Makanya tidak salah Albert Einstein mengatakan, bahwa bakat hanyalah 1 persen dan ketekunan 99 persen

Kadang juga mampu meningkatkan kepercayaan diri. Inilah yang telah dibuktikan JeWe hari ini. Sudah banyak insan yang telah terjangkit virusnya. Dan akhir cerita mereka bahagia setelah itu. Bahagia yang tak bisa didapatkan dimanapun.

Sejujurnya ini sebenarnya masih tentang JeWe yang membuatku belum bisa move on.

Si Coach

Pertama kali  kulihat fotonya di fb ia terlihat begitu sedikit angker.  "Ini orang sepertinya senyumnnya mahal sekali" kataku dalam hati. Maaf suuzhon dikit😂😅

Namun, setiap kelas akan dimulai ia selalu menyapa murid-muridnya dengan sapaan yang menyejukkan hati. "Assalamulaikim sahabatku, penulis laris yang bahagia dan dirindukan pembaca. Kemudian diikuti dengan membaca Alfatihah.

Kalimat yang sangat indah dan sejuk di jiwa.

Terkadang membuat muridnya ciut.

Kadang melambung ke langit tinggi. Murid-murid JeWe paling tau apa yang membuat mereka terbang ke angkasa😁😅

Kadang ia diam seribu bahasa seperti orang yang lagi bertapa dalam nestapa😁

Ssstttt...!
Jangan bilang siapa-siapa kecuali kalau mau kena tabok. Tak main-main karena sudah banyak yang bahagia dan tak bisa move on lho.

Menjadi seorang penulis hebat yang dirindukan pembaca, bagi jeWe tak butuh gelar. Siapun bisa mewujudkan impiannya. Dan itu hanya ada di JeWe. Mau tau apa mau tau bingit?

Tunggu dulu🖐
Berapa harga impianmu?

Ha ha!
Ini salah satu pertanyaan yang bikin kamu mabok kalau berada di Padepokan JeWe. Tak sembarangan. Pertanyaan ini juga yang akan membuatmu tak bisa berpaling ke lain hati.

Belajar di padepokan JeWe tak pernah ada kata puas. Karena selain Coachnya yang kece badai, murid-muridnya juga tak kalah keren. Kita akan menemukan orang-orang hebat yang tulisannya dirindukan pembaca. Ketika itu waktu akan berputar dengan cepat. Dan tak mau keluar dari padepokan walau sudah diusir.

Sebagai seorang pendidik, dunia tulis menulis tentu tidak bisa aku lepaskan begitu saja. Mau tidak mau, suka atau tidak suka aku harus menyimplung ke dalamnya.

Sebelum kenal JeWe sebenarnya aku sudah menyukai yang namanya dunia tulis menulis. Tapi ya itu tadi masalahnya. Tak pernah melahirkan sebuah tulisan. Apalagi tulisan yang dirindukan pembaca. Tulis hapus lagi, tulis hapus lagi.

Namun, semenjak berada di Padepokan JeWe (Jenius writing) semua berubah. Menulis menjadi sehuah kebutuhan bagi saya. Serasa ada yang kurang jika dalam sehari tidak menulis. Walau hanya berupa pertanyaan dewa mabok atau ngawurisme.

Sejujurnya aku sudah lama ngiri terhadap tulisannya para gen JeWe, tetapi tidak berani masuk. Karena berdasarkan pengalaman mengikuti kelas online hasilnya sama saja. Sekali dua kali tugas setelah itu terserah Anda.

Namun, semakin diperhatikan tulisan mereka semakin lezat dan gurih. Hingga aku semakin penasaran.

Singkat cerita, akhirnya aku beranikan diri untuk chatt Sang Guru JeWe COACH LUTFI namanya.

Dengan bermodalkan  kepercayaan diri tingkat dewa, aku langsung menyampaikan niat hati untuk menjadi murid JeWe. Sang Guru pun dengan senyum merekahnya menyetujuinya. Entah ia senyum entah tidak saya mah tak peduli. Ha ha...

Kalau ditanya betul hati kecil ini, jujur aku tak PeDe. Tetapi karena rasa penasaran lebih tinggi dari rasa PeDe maka jadilah aku salah satu murid gen JeWe.

Belajar di Padepokan JeWe tak serumit yang dibayangkan. Belajar dengan rasa bahagia. Belajar tanpa beban. Hingga aku lupa bahwa aku adalah gen JeWe yang baru kemaren sore lahir. Masih bau orok. Dan rasa tidak PeDe hilang seketika. Hilang entah kemana.

Belajar di JeWe membuat aku bebas berekspresi, bebas berimajinasi. Boleh ngawurisme dan juga mewarnai lika liku kehidupanku.

Semenjak meleburkan diri di JeWe, hidupku semakin indah dan berwarna. Seperti indahnya warna pelangi.

Masih nggak percaya? Ayooo buktikan sendiri. Betapa dahsyat bila sudah tergerus virusnya.

Mulai dari detik ini dan selanjutnya,

💐Aku rela se rela relanya, setiap hari tulisanku semakin lezat memikat dan menginspirasi pembaca atas ijin Mu ya Allah.

💐Dan aku ikhlas seikhlasnya ikhlasnya jika tulisanku menjadi sedekah  dan membuat jiwaku merekah. Aamiin.

Ini janjiku. Mana janjimu?

Nggak akan rugi jika kalian yang ada di luar Padepokan JeWe sana ikut merasakan kebahagiaan yang aku rasakan. Mari merapat. Semakin cepat lebih baik.

Karena belajar di Padepokan JeWe dipastikan kalian akan sehat dan bahagia. Stres dan galau hilang, bahagiapun datang.

Ayuuuk jemput bahagiamu sekarang juga!

#tugastestimoniJeWe43
#bahagiadenganmenulis
#menulisitusedekah
#virusbahagia

Ketika Hawa Nafsu Membelenggu Diri


Menurut KBBI, hawa nafsu adalah desakan hati dan keinginan keras (untuk menurutkan hati, melepaskan marah, dan sebagainya). Berdasarkan pengertian tersebut, jika seseorang yang sudah terbelenggu hawa nafsu, rentan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan perbuatan yang kurang baik. Karena perbuatan yang dilakukannya atas dasar desakan hati dan keinginan yang kuat, tanpa memikirkan akibat dari perbuatan tersebut.

Pada zaman modern sekarang, manusia sudah mengalami kemajuan. Salah satunya kemajuan bidang teknologi. Dengan teknologi segala informasi bisa diakses dengan mudah. Seperti konten-konten tidak senonoh misalnya. Sehingga dengan kemajuan tersebut banyak diantara manusia yang kurang dapat mengendalikan hawa nafsunya.

Namun, jika diperhatikan setidaknya kita akan menemukan dua kelompok manusia. Pertama, manusia yang berada pada kelompok  taat menjalankan perintah-Nya. Kedua, manusia yang merupakan budak hawa nafsunya sendiri.

Manusia yang menjadi budak hawa nafsu
Manusia yang merupakan budak hawa nafsunya sendiri termasuk orang yang berada pada jalan yang tidak benar. Karena ia telah dibutakan oleh hawa nafsunya sendiri, meskipun kedua matanya terbuka lebar. Dan ditulikan oleh hawa nafsunya sendiri, sekalipun kedua telinganya terbuka lebar. Dibisukan oleh hawa nafsunya walaupun  berkata benar dan jujur.

Allah berfirman : “…dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas” (QS. Al Kahfi : 28).

Artinya, tertutupnya hati seseorang dari mengingat Allah, maka juga menutup panca inderanya dari segala kebenaran. Mereka yang menjadi budak hawa nafsu akan menjadi orang yang paling kekeh menentang kebenaran. Serta  susah untuk menerima kebenaran yang datang dari Allah.
Hawa nafsu mempunyai kecenderungan di setiap perkataan dan perbuatannya tidak dipikirkan dahulu, sehingga dia lebih mencintai hawa nafsu daripada Allah dan Rasul-Nya. Jadi, hawa nafsu adalah keimanannya, syahwat pemimpinnya, kebodohan adalah sopirnya, dan kelalaian adalah kendaraannya.

Jika seseorang tidak lagi mempunyai keinginan untuk mendapat surga-Nya dan tidak takut siksa neraka maka dia telah menciptakan semua itu dengan hawa nafsunya.

Sebagaimana firman Allah: ”… adapun orang yang melampaui batas dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggalnya, dan adapun orang – orang yang takut akan kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggalnya.” (QS. An.Nazi’at : 37-41).

Menurut mubhar dalam wordpress.com, orang yang senantiasa mengikuti hawa nafsunya akan terbenam ke dalam 10 jenis kegelapan, yaitu:
1.      Kagelapan tabi’at
2.      Kegelapan kebodohan
3.      Kegelapan nafsu
4.      Kegelapan perkataan
5.      Kegelapaan amal
6.      Kegelapan jalan masuk
7.      Kegelapan jalan keluar
8.      Kegelapan alam barzah (kubur)
9.      Kegelapan hari kiamat karena telah menzalimi diri sendiri
10.  Kegelapan tempat kembali (neraka)  
Oleh karena itu, kita harus mengendalikan hawa nafsu agar mendapat Rahmat Allah. Kita harus mampu memalingkannya dari kejahatan. Mengarahkannya agar senantiasa patuh dan taat terhadap apa yang diperintahkan oleh Allah dan RasulNya. Sehingga hawa nafsu tersebut dapat kita belenggu, bukan malah kita yang terbelenggu hawa nafsu, Wallahu A’lam.