Selasa, 08 September 2020

Jaring2 cinta 3

 Jaring-Jaring Cinta (3)

By Tek Nun


"Gosip atau tema hot."


Aku semakin kepo dan penasaran terhadap apa yang barusan diucapkan Upik Banun. Bukannya tidak percaya bahwa gosip bisa dijadikan sebagai ide saat menulis tetapi lebih pada ketakutan akan hasilnya.


"Alah gayamu lagi Tek Nun. Mencobanya aja belum udah bicara hasil. Lebayyyy," ucap sebuah suara entah dari mana.


Aku putar kepalaku 180 derajat untuk mencari sumber suara. Namun hasilnya tetap nihil. 


"Ih, tapi ada benarnya juga itu suara, ngapain juga aku memikirkan hasilnya," sembari tangan terus utak atik keyboard note di gawai.


Gosip akan berakhir pada mulut

Orang yang bijak

Sana dan akan menjadi

Ide bagi seorang

Penulis


Aku tulis kata gosip memanjang ke bawah. Kemudian di jabarkan secara suka-suka. Sekadar corat coret aja. Mana tau nanti idenya muncul. Datang tak diundang, pulang tak diantar.


"Emang pocong?"


"Biarin. Emang gue pikirin."


"Eh benar itu apa yang kau tulis."


"Oh ya?"


"Iya. Gosip akan berakhir dan berhenti ditelinga orang yang bijaksana. Apalagi kalau sampai ke telinga penulis. Gosip bisa saja jadi tulisan yang menginspirasi."


"Tek Nun ngomong sama siapa? Asyik bener tampaknya?" Tanya Tek Yun dari meja sebelah kanan.


"Dengan seseorang dong. Masa sama pocong."


"Hey, siang-siang jangan ngomongin pocong dong. Ntar datang beneran baru tau rasa.


"Kalau datang kusuruh dia nulis pengalamannya selama menjadi pocong."


"Berani?"


"Tidaaaaak," sambil lari mendekat ke kursi Tek Yun.


Satu kata "Gosip" saja bisa diolah menjadi satu kalimat lezat. Apalagi isi gosipnya. Tapi ingat ya, jangan nambah antrian gibah, jatuhnya dosa lo.


"Hey Tek Nun, kalau ngomong itu yang jelas. Jangan kek orang kumur-kumur," ucap teman yang satu lagi.


"Betul itu. Justru ide menulis itu datangnya dari mana saja. Tak pelak gosip pun bisa diolah menjadi sebuah tulisan yang renyah," ucap Upik Banun tiba-tiba nyrocos.


"Oh ini dia suhu datang."


"Gosip yang bagaimana yang bisa diolah menjadi sebuah tulisan, Suhu?" Tanyaku pada Upik Banun.


"Semuanya."


"Bukannya gibah itu?"


"Nah, makanya jernihkan pikiran. Jangan menganggap bahwa gosip itu mempreteli kekurangan orang lain. Tapi gibahlah keburukan dan aib diri sendiri," ucap Upik Banun dengan mantap.


"What? Menggibah diri sendiri? Apa ngg ada pilihan lain?"


"Ada, surga atau neraka?"


#kelassenjakala

#menulisitusedekah

#jeniuswriting

Tidak ada komentar:

Posting Komentar