Senin, 01 Februari 2021

Alarm Pikiran

 Alarm Pikiran

By Tek Nun


Kring...kring...kring...


Alarm absen pagi mengalihkan perhatian Tek Nun yang sedang bergelut dengan mesin cuci. Semenjak si corona menjajah negeri ini, absen kehadiran tepaksa dilakukan secara online. Hal ini dilakukan agar dapat menekan penyebaran virus tersebut. 


"Absen, Buk," PakSu ikutan bersorak dari depan tv.


"Iya, bentar, nanggung nih," ucap Tek Nun sambil terus memasukkan beberapa helai kain ke tabung pengeringan.


Lalu, memutar tombol spin timer, kemudian meninggalkan mesin cuci untuk menghampiri hp yang terus memanggil-manggilnya. Karena Tek Nun yakin ia akan bekerja dengan ikhlas. Dilihat atau tidak ia akan tetap melakukan tugasnya tanpa perlu pengawasan. 


"Patut ditiru ini, Tek Nun." Ucap Bros Kain dari kamar mandi.


"Iya dong. Bukan sepertimu, kerja bila disuruh dan ada yang liat."


"Nyindir ni ye..."


"Ha ha ha..."


"Tapi mesin cuci matre. Ia bekerja kalau ada uang aja. Kalau nggak mana mau dia bekerja."


Tek Nun tertegun mendengar omongan Bros Kain.


"Matre gimana maksudmu?"


"Ihaaa...mak mak kepo," ucap Bros Kain sambil mengibas-ngibaskan bulunya yang tidak utuh lagi.


Suara mesin cuci terdengar berhenti. Tek Nun meletakkan hp yang sedang dimainkannya di atas meja. Kemudian mengeluarkan kain ke keranjang dan membawanya keluar untuk mempertemukannya dengan cahaya matahari pagi ini.


Dug...


Baru dua helai pakaian yang digantung, Tek Nun dikejutkan lagi oleh alarm pikirannya.


"Paksuuuuuu..." sorak Tek Nun sambil berlari masuk dan langsung mengambil hp.


"Apaaaan?" PakSu tampak melongo.


"Lupa ngisi absen."


🤧🤧🤧


#sepeleisme

#JeniusWriting

#seleksiuntukantologi

#menulisitusedekah



Tidak ada komentar:

Posting Komentar