Minggu, 14 Juli 2019

Bertepuk Sebelah Tangan

*Bertepuk Sebelah Tangan*
*By Noer*

Jika menatapmu saja sudah lebih dari segalanya. Apalagi memilikimu untuk selamanya. Alamat dunia milik kita berdua.

Entah apa yang membuat aku jatuh cinta padannya. Bentuk rupa biasa biasa saja. Kepintaran lebih sedikit dari rata-rata. Kalau ia bergaya membuat orang yang menatapya ketawa dan terpana.

Aku masih bertanya-tanya. Siapa orang ini sebenarnya? Menurut teman-teman sebaya. Ia keturunan orang malaya.

"Assalamualaikum, sobat"

Pak Ujang membuayarkan lamuanku. Padahal aku baru saja duduk dibangku. Sambil melirik seseorang yang selalu menari dalam ingatanku.

Siapakah dia???

Dia yang menurutku begitu memesona. Padahal teman-temanku tak pernah menduga. Aku akan tergila-gila padanya.

Tak lama terdengar Pak Ujang membuka pelajaran dengan pertanyaan tentang pesona.

Kenapa harus dimulai dengan serangkaian pertanyaan?

Menurut pak Ujang di beberapa kelas yang pernah aku ikuti, beliau menyampaikan bahwa  pertanyaan sering lebih penting dari jawaban.

Makanya pak Ujang selalu memulai pembelajaran dengan rangkaian pertanyaan. Agar otak kreatif siswanya tersentil dan menghasilkan tulisan yang bagus.

Pertanyaan yang dilontarkan pak Ujang kami lahap dengan semangat. Tak peduli mulut ikut komat kamit. Yang penting diri ikut selamat.

Sambil menunggu yang lain. Silakan amati unsur-unsur tulisan berikut. Pak ujang menayangkan sebuah gambar berwarna orange bercampur sedikit warna hitam. Yang di dalamnya terdapat 7 poin penting dalam menulis.

"Jika sudah silakan bertanya", ucap pak Ujang.

"Alur yang cetar itu bagaimana, Pak?", maria bertanya.

"Yang tak mudah diduga".

Hello sobat.

Kalau kalian mau tau kenapa aku suka pada Umar. Jawaban Pak Ujang ini bisa mewakili sebagian dari jawabanku.

Ini dia jawaban dari pertanyaan yang selama ini kalian pertanyakan. Kenapa aku suka? Karena ia orangnya susah ditebak. Tak gampang lho untuk menaklukkan hatinya.

He...

"Waow, butuh contoh ini, Pak", Maria memelas.


"Manja", pak Ujang langsung menangkis.

Aku sih sudah menduga. Dengan hitungan detik, Maria akan kena sentil. Rupanya benar dugaanku.

Ha
Ha

Kalimat adalah unsur vital dalam sebuah tulisan. Tanpa kalimat takkan ada tulisan.

Jika kalimatmu lezat maka pembaca akan terpikat dan menuntaskan membaca sampai akhir.

Sebaliknya, jika kalimatmu kaku, bertele dan buyar maka pembaca cepat capek dan bosan.

Ok

"Sampai di sini kalian paham?" Tanya pak Ujang. Kami semua manggut-manggut.

Sambil menunggu aksi Pak Ujang selanjutnya, aku sempatin melirik Umar dengan sudut mata. Namun, lagi lagi ia tak bergidik sedikitpun. Padahal aku sangat berharap bisa bertemu pandang. Tapi...

Ya sudahlah. Tak satu jalan ke Roma. Bukan aku namanya jika berhenti sebelum menang.

"Siapa disini yang ingin kalimatnya lezat disantap pembaca?, Pak Ujang membuyarkan lamunanku.

Semua yang ada dalam kelas tunjuk tangan. Kecuali Umar.

"Hei, Umar. Kamu sudah paham belum", tanya pak Ujang.

"Apa, Paaak?" Ia kembali bertanya. Seperti tak terjadi apa-apa.

"Ya sudah, kau, lanjutkan saja melamunnya". Sepertinya Pak ujang tak mau berurusan dengan orang aneh seperti Umar. Sambil kembali menulis di papan tulis.

1. Aku tak lagi mencintaimu  setulus hatiku. Karena berulangkali kau menipuku dengan gayamu. Karena kamu sering bohong padaku

2. Aku tak lagi cinta kamu sepenuh hati.

"Dari dua contoh di atas, mana yg lebih enak rima dan iramanya?" Tanya Pak Ujang.

Kami semua sepakat pada yang nomor satu. Selain mudah dipahami juga enak dibaca.

Ok

Untuk memudahkan kalian memahami unsur-unsur tulisan lezat, silakan di praktekkan dengan 3 pola berikut. Pak Umar langsung memberikan tugas.

1. Hidupku bagai.....
2. Pikiranku bagai.....  hingga.....
3. Kalimatku bagai....  hingga...  akhirnya..

"Buat kalimat dengan pola ini sebanyak 3 kali",  pak Ujang mengingatkan.

"Ini saatnya aku balas dendam",  dalam hatiku.

Aku sengaja buat tugas dua. Satu untuk aku serahkan sebagai tugas. Satunya lagi akan kutitip sama Eko. Agar diberikan pada Umar.

Sudah waktunya aku berterus terang. Bahwa aku menyukainya. Aku tak mau cintaku bertepuk sebelah tangan.

#JeWe45
#tugasresumepart4
#bahagiadenganmenulis
#menulisitubahagia
#virusbahagia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar