Minggu, 14 Juli 2019

Jepitan Super Menyelamatkan

Tugas (18/2)

Jepitan Super Menyelamatkan
By Noer

Selesai makan siang, semua kembali ke aktivitas masing-masing kembali. Si Ayah kembali ke tempat kerja. Atuk kembali ke belakang membersihkan kandang piaraannya. Si Nenek kembali ke kedai tempat ia jualan. Tinggallah aku dan si Adek di rumah berdua.

"Bentar lagi tidur ya, Dek", ucapku memperingatkan.

"Iya, Buk. Adek main bentar", sambil ia membingkar kotak tempat mainanya.

Aku sibuk merapikan meja makan kembali. KemudiN lanjut ke dapur membersihkan piring kotor bekas makan siang.

Sssss...
Sssss...

Terdengar suara angin dari luar. Kebetulan pintu di belakang terbuka. Angin langsung menerpa.

Piring selesai di cuci. Dan tak lupa merapikannya langsung ke rak piring. Setelah itu kembali ke ruang tengah.

Upsss...

Si Adek udah terlelap aja diantara tumpukan mainannya. "Cepat banget tidurnya, Dek", ucapku dalam hati.

Kemudian aku selimitkan si adek di antara mainannya yang masih berserakan. Kebiasaan si Adek dari kecil. Jika kantuk sudah menyerang, ia akan tertidur di mana saja. Tak perlu nyanyian nina bobok segala.

Tiba-tiba hembusan angin semakin kencang. Padahal di luar cuaca cerah. Aku segera ke belakang menyelamatkan jemuran. Benar saja ada beberapa kain yang jatuh akibat tiupan angin.

Namun, mukena yang warnanya putih selamat. Itu berkat jepitan super. Jepitan yang pegangannya lumayan kuat. Sehingga mukena tak jatuh dan selamat dari amukan angin kencang.

Angin tak dapat ditangkap.
Asap tak dapat digenggam.

Maksudnya?

#JeWe45
#polaLDA
#bahagiadenganmenulis
#menulisitusedekah
#virusbahagia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar