Minggu, 14 Juli 2019

Testoteron Melukis Pedati

*Testoteron Melukis Pedati*
*By Noer*

Tiiit
Tiiit

Klakson bus yang akan mengangkutku ke kota Jogja bersama teman-teman memanggilku dari luar. Sekali lagi aku berpamitan pada anggota keluargaku.

"Cepat pulangnya ya, Bu", ucap Adek sambil dadah dadah.

Di mobil sudah ada mba @⁨Titin Prasetyawati⁩, uni @⁨Maria Ulfa⁩  mba @⁨Helda⁩ dan mas @⁨Joko Waluyo⁩

"Yang lain mana mba ketua?", tanyaku pada mba Titin.

"Beberapa ada yang berhalangan. Celok @⁨dr. Darmanelly⁩ banyak jadwal kegiatan yang tidak bisa beliau tinggalkan. Seperti malam tadi beliau mewakili walikota Pontianak menghadiri acara pemilihan Duta Genre. Mudah-mudahan lain waktu bisa berkumpul bersama kita", mba Titin menjelaskan panjang lebar.

Mba @⁨oomkomariyah9417⁩  sibuk kopdar sana sini bersama Coach. Mba @⁨Jauharoh⁩ beberapa hari ini tak ada kabar. Mba @⁨PipitTyas⁩ juga suaranya agak jauh. Mba @⁨Lyza⁩  agak ragu-ragu sepertinya. Bunda @⁨Rosnani hasnan⁩ ada kesibukan. Mas Eko @⁨nopri_e⁩ ada halangan. Mba @⁨lisanafajarwati⁩ juga ada kesibukan.

Ok
Ok

"Semoga suatu saat kita bisa berkumpul bersama", ucapku.

Upsss

"Mba Yuriz?" Biar ku hubungi dulu.

Tuuut
Tuuut

"Nomor yang anda tuju sedang ngambek"

"What???"

"Ngambek katanya mba ketua", sorakku ke arah mba Titin.

"Alhamdulillah ada penurunan aktivitas. Kemaren selingkuh sekarang ngambek", jawab mba ketua.

Bus yang membawa kami terus berjalan menyusuri jalan. Suasana tampak bersahabat. Sesekali berpapasan dengan orang-orang yang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing.

"Lima puluh meter lagi ada persimpangan berhenti sebentar ya pak sopir. Ada teman yang mau naik", pinta mba ketua kepada sang sopir.

"Siap, mba", jawab sang sopir dari depan.

Tak berapa lama bus yang kami tumpangi berhenti. Tampak mba Yuriz berdiri sambil melihat serius ke arah bus yang kami tumpangi.

Bus berhenti dengan pelan. Mba yuriz naik tampak bersemangat. Posisi duduk untuk beliau sudah diatur. Tentunya berdekatan dengan mas Joko.

"Sini mba @⁨Yuriz⁩". Aku mengarahkan telunjukku ke samping mas Joko.

Langkah pertama urusan saya. Setelah itu terserah anda.

Ahaiiii

Bus melaju dengan kecepatan sedang. Kadang-kadang terhenti sejenak karena ada keramaian.

Kali ini terhenti di salah satu pasar tradisional. Cukup lama macetnya. Karena pasarnya tumpah sampai ke jalan. Tampak di depan pasar tersebut berjejer berbagai macam kendaraan tradisional. Parkir menunggu penumpang. Ada becak motor, becak sepeda, delman, dan pedati, dan lain-lain.

Diantara sekian banyak kendaraan tradisional, pedati menjadi pusat perhatianku.

Kenapa? Karena kendaraannya di tarik oleh seekor sapi. Dan dikendalikan oleh seorang kakek menggunakan penutup kepala meruncing ke atas. Apa namanya saya kurang tau.

Dinding pedatinya cukup menarik perhatian bagi yang melihat. Dihiasi dengan berbagai macam lukisan. Salah satunya lukisan lelaki berotot yang dimiliki oleh si kakek. Sepertinya disesuaikan dengan kesukaan pemiliknya. Tampak perkasa dan jantan sekali lukisannya.

Apa kabar dengan mba Yuriz dan mas Joko?

Tunggu kelanjutannya ya, Sobat!

Heee...

Jika suasana hati mempengaruhi perbuatan. Dan perbuatan menentukan siapa pemiliknya. Mengapa masih ragu menata hati.

#JeWe45
#tugas6part3
#bahagiadenganmenulis
#menulisitusedekah
#virusbahagia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar