Minggu, 14 Juli 2019

Dopamin Membelai Bajaj

*Dopamin Membelai Bajaj*
*By Noer*

Puas berkeliling-keliling dengan andong saatnya beristirahat sejenak. Selain capek, ini badan belum mandi semenjak pagi.

Bau ngg?

Lumayanlah. Asalkan jangan terlalu mendekat, dijamin aman. Tak sampai merontokkan bulu hidung.

He...

Andong tepat berhenti di depan penginapan yang kami sewa. Rasanya tak sabaran ingin bertemu dengan air. Rasa rindu tak terbendung lagi.

"Aku duluan ya", sambil menyandang handuk ke kamar mandi.

Biurrrr...

Seperti ikan bertemu air. Klepek-klepek. Saat disiram, segarnya sampai ke ubun-ubun.

Istirahat sejenak sambil menunggu kedatangan mba Yuriz.

Ting
Tong

Notifikasi gawaiku sedikit membuyarkan istirahatku. Rupanya pesan dari mba Yuriz.

"Maaf, Uni. Aku sedikit mengalami masalah. Istrinya Abang Becak mengamuk. Disangkanya saya menculik suaminya. Karena tidak pulang semalaman. Mohon bersabar menunggu".

Ondeh Mande...

Uni @⁨Maria Ulfa⁩ yang sedang rebahan langsung duduk mendengar teriakan suaraku. Begitu juga dengan mba @⁨Titin Prasetyawati⁩

"Kenapa, Uni?, tanya mereka seolah serempak.

Aku paparkanlah apa yang menimpa mba Yuriz. Mereka bukannya mencarikan solusi dari masalahnya. Malah tertawa terbahak-bahak.

Ha
Ha
Ha

"Jangan ketawa dong. Carikan jalan keluarnya gitu. Biar kita ngg kelamaan menunggu", protesku pada mereka berdua.

"Tenang, Uni. Mba yuris itu orangnya pintar. Tak ada masalah yang rumit bagi dia. Kalau tidak alang kepalang mana mau dia ke Jogja pake becak", kata mba Titin menjelaskan.

Aku mangguk-mangguk mendengarkan penjelasan mba Titin.

 "Iya juga ya", dalam hatiku.

"Kita jalan lagi yuuk", ajak Uni Maria.

"Ayuuk", jawabku dengan semangat.

Kali ini aku mau jalan-jalan dengan naik bajaj. Ini mengingatkan aku pada nostalgia tiga puluh tahun silam. Saat ayahku mengajakku jalan-jalan mengelilingi kota padang dengan naik bajaj.

Mendengar suara bajaj yang cempreng kembali aku seperti kecil lagi. Ingatanku menghantarkan pada masa kecil yang bahagia. Duniaku kecilku sangat indah sekali.

Masih lekat diingatanku warna bajaj yang ku naiki bersama Ayah dan Emakku saat itu. Warna biru langit nan memesona. Ada bel di bagian atapnya. Digunakan memberi tau sang sopir bila ada yang mau turun.

Ingatanku masih jernih tentang masa kecilku. Sejernih kehidupanku saat ini. Insyaallah dengan izinNya.

Begitulah kalau hormon dopamin yang ada dalam tubuh terjaga dengan stabil. Memori bisa menyimpan masa lalu dengan sempurna.

#JeWe45
#tugas9part3
#bahagiadenganmenulis
#menulisitusedekah
#virusbahagia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar