Jumat, 19 Juli 2019

Sedih

*Sedih*
*By Noer*

"Apa warna sedihmu?" Tanya Pak Ujang tiba-tiba.

"Sedihku bernuansa kuning."

"Kenapa? Bukannya sedih biasanya cenderung dengan warna kalem. Sementara kuning akan beesanding dengan hal-hal yang membahagiakan."

"Terserah aku dong. Kan sedihku", dengan suara menantang.

Kesedihan bukan tanpa sebab. Semua ini berawal dari pertengkaran Umar dan Samsul tempo hari. Hingga menenggelamkan hatiku ke dalam lumpur ungu.

Lalu, melahirkan hijau dalam meranaku.

"Bohong lo. Mana bisa dikatakan merana. Sementara wajahmu hijau berseri."

"Bapak takkan pernah mengerti. Meranaku ini membuat wajah cantikku terciprat  jus alpokat buatannya nenek.

Lalu, pupuslah harapanku. Aku merasa Umar tak lagi seperti dulu. Malamku pun menjadi biru. Tanpa kehadirannya di sisiku.

Tangisku menjadi coklat. Katakan aku cengeng atau manja ala jewe. Biarlah. Aku emang benar-benar menginginkan kehadirannya.

Akhirnya, air mata abu-abuku tak mampu kubendung. Mengalir membasahi pipiku. Serta menembus lipstik merah kesayanganku.

Ahhh... hati ini terlanjur hampa. Berselimut kabut hitam. Sudahlah... semoga besok orange nya mentari mampu menghapus sedihku ini.

#JeWe45
#juruslelangi

4 komentar: