Selasa, 17 Desember 2019

Mewujudkan Ruang Baca Idaman

By Noer
Ruang baca adalah sebuah tempat atau ruangan yang digagas khusus untuk membaca. Agar pembaca merasa nyaman saat menikmati bacaannya.

Untuk mewujudkan hal di atas, Rabu 18 Desember 2019 OSIM MAN 1 Kota Bukittinggi mengadakan kunjungan ke Rumah Baca Rimba Bulan. Berlokasi di Silaiang Bawah kota Padang Panjang.

Rombongan di terima langsung oleh Muhammad Subhan sebagai pendiri rumah baca. Selain itu penggiat literasi lainnya yang tergabung juga tak kalah semangatnya. Mereka juga ikut meramaikankan kunjungan.

Dalam sambutannya Muhammad Subhan menyampaikan, bahwa untuk mendirikan rumah baca idaman atau di gandrungi semua kalangan harus memenuhi beberapa kriteria.

Pertama, tempat. Maksudnya penggagas harus mendekor tempat agar suasana membaca menjadi nyaman. Tidak perlu menggunakan properti yang mahal. Cukup yang sederhana, tapi mendukung untuk suasana membaca.

Kedua, sumber daya manusia. Penggagas perlu menyediakan sumber daya manusia yang betul-betul peduli dengan kegiatan literasi. Bukan hanya sekedar peduli namun juga bersedia meluangkan waktu untuk mengembangkan literasi.

Ketiga, program. Inilah roda dari suksesnya sebuah organisasi. Percuma punya rumah baca yang keren dan bagus, jika tak punya program yang menunjang. Akhirnya bisa-bisa tinggal nama.

Keempat, perbanyak koleksi. Ini juga point penting dalam mendirikan sebuah rumah baca. Koleksi bacaan bisa diperbanyak dengan cara dibeli dan donasi berbagai pihak.

Kelima, relasi. Sebuah rumah baca harus memiliki relasi yang luas dengan berbagai pihak. Seperti dengan pustaka nasional, daerah, sekolah, dan rumah baca yang ada. Agar bisa saling sharing dalam rangka memajukan rumah baca.

Keenam, dokumentasi. Dokumentasi dan penyimpanan perlu dilakukan. Agar program yang telah dijalankan tersimpan dengan rapi. Baik dalam bentuk foto atau pun dokumen. Sewaktu-waktu jika diperlukan dokumen sudah tersedia dengan lengkap.

Ketujuh, publikasi. Inilah yang sangat dibutuhkan saat ini. Apapun kegiatan yang dilakukan perlu dipublikasikan. Baik melalui media massa maupun melalui group-group yang terkait. Tujuannya agar masyarakat mengertahui keberadaan rumah baca yang telah digagas.

Kedelapan, evaluasi. Perlu peninjauan ulang kembali. Apakah keberadaan rumah baca yang digagas telah memberi manfaat bagi masyarakat sekitar atau belum. Hal ini harus menjadi point penting untuk mendirikan rumah baca, agar menjadi taman bacaan yang diidamkan.

Selain itu, pada saat kunjungan juga ikut hadir mahasiswa S3 arkeolog dari Amerika, Ms. Katia yang sedang melakukan penelitian seni di kota Padang panjang. Dalam hal ini ia sempat menyampaikan, bahwa kita tidak harus mengetahui semua hal, cukup mengerti dan pahami. Lalu, eksekusi apa yang menjadi tujuan dan keinginan.

Salam literasi...


17 komentar:

  1. Wah, saya harus kesana ne. Biar gak ketinggalan

    BalasHapus
  2. Wah ilmunya nambah lagi nih untuk bekal dan pengetahuan, siapa tahu nanti juga bisa buat rumah baca... Terimakasih bu.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Setuju banget buk Nur..dan rumah baca inilah yag pengen kami kunjungi dan sdh janjian bersama buk Nanik Muis, ahli pustaka dari Perpustakaan Bung Hatta Bkt. Semoga kami jg nyampe disana.

    BalasHapus
  5. Udh lama pgn ke rimba bulan juga buu ,nnti kl ksana lagi ikut dong buu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ok sip...ntar blogger Bukittinggi sekali2 ngumpul di sana.

      Hapus
  6. Wah. Seru banget kaya nya buk. Salam buat guru-guru di Man Model semua 😆

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seruuuu...belajar sambil refresing. Salam langsung diterima.

      Hapus
  7. Balasan
    1. Asyeek Ndin. Kapan kita ke sini bareng tim blogger?

      Hapus
  8. Asiknya bisa kesini bareng2 ya bu 😊

    BalasHapus