Rabu, 25 Desember 2019

Ungunya Panci Gosongku


By Noer Cakrawala
Terkadang diam jauh lebih didengar daripada banyak bicara.

"Bu"

"Ya"

"Masih ada gula ngg?"

"Masih"

"Kopi?"

"Masih dong"

"Maaf Pak Su. Bentar, saya masak air dulu, " ucapku sambil berlalu ke ruang dapur.

Aku isi panci dengan beberapa gelas air. Kemudian menuang gula beberapa sendok ke dalam gelas. Ditambah kopi bubuk secukupnya.

Sembari menunggu air mendidih, aku kembali ke depan. Kuraih gawai yang masih terdengar sibuk. Karena kelas 60 lagi rame-ramenya.

Tak mau ketinggalan jauh. Aku mantengin kelas dengan serius. Tema malam ini pertanyaan jenial.

Menarik bukan?

Syarat sebuah pertanyaan jenial:
1. Terbuka
2. Simple
3. Imajinatif
4. Visualize
5. Simbolis analogis
6. Unik mengejutkan
7. Menampar kesadaran

Semua anggota kelas dibuat melongo dengan materi. Selain warna jaringnya materi kali ini mampu menggali ide penulis pemula lebih dalam lagi. Ngg percaya? Coba aja masuk JeWe. Dijamin ngg bakalan rugi deh. Percaya sama saya. Karena saya salah satu korbannya.

Instruksi membuat pertanyaan jenial yang awalnya tiga, meluber menjadi lima. Semua anggota kelas aktif. Tak tanggung-tanggung, sampai ada yang selingkuh dari pasangannya.

Jangan dilanjutkan membacanya. BERBAHAYA!

"Lho, kenapa bisa, Uni?" Tanya seseorang di sampingku.

"Ya. Aku yang awalnya berpasangan dengan dr Ferdhi, akhirnya harus jeruk makan jeruk."

"Aduh Uniii. Stop sampai di sini. Keimanan Uni mulai dipertaruhkan."

Aku tak ambil pusing. Terserah orang mau bilang apa. Aku kianmenyebar umpan ke segala arah. Dan alhasil, umpanku dimakan. Sekarang aku bukan lagi selingkuh tapi sudah gonta ganti pasangan.

Semakin aku nikmati semakin aku bahagia. Suamiku sepertinya juga tak mempermasahkan. Malah memberi ruang untuk aku berekspresi.

"Sadar Uni, sadar," Rogi kucing piaraanku memberi peringatan.

"Tenang Rogi. Insyaallah aku masih waras."

"Waras, tapi kenapa selingkuh?"

"Ini seligkuh bukan sembarang selingkuh. Tapi seligkuh yang diridhoi."

Makin penasaran kan? Makanya jangan dibaca. Tulisan ini mengandung virus!

"Bau apa ini, Bu?" Tanya Pak Su.

"Mana?" Sambil menggerakkan hidung.

Astagaaa...

Aku langsung berlari ke dapur. Kulihat asap mulai mengepul dari balik tutup panci. Warnanya yang tadinya putih sudah berubah menjadi coklat kehitam-hitaman. Ungu yang kudamba hitam yang kau beri.

Panciku jadi koban lagi. Gosongggggg...

Ok pembaca. Masalah perselingkuhan dipending dulu ceritanya. Aku selamatkan dulu minum Pak Su. Biar aku dapat restu.

Deal?

Terkadang tersenyum bukan karena ada yang menyenangkan. Tetapi karena bersedih tak menyelesaikan masalah.

#JeWe60
#jeniuswriting
#menulisitusedekah
#virusbahagia









































Tidak ada komentar:

Posting Komentar