Senin, 16 Desember 2019

KREATIF


By Noer
Aku heran. Dia lelaki yang selalu mengenakan topi. Diam-diam aku mengintil warna topinya. Ada hijau, putih, merah, dan juga hitam.

Setiap kali ia posting foto, tak satu pun ia yang tidak memakai topi. Aku akui, dia emang cakep jika mengenakan topi.

Hingga aku penasaran. Apakah dengan memakai topi ia menjadi kreatif?

Entah lah...mari kita temukan jawbannya.

Kadang sebuah benda sangat berarti dalam penampilan. Bisa jadi orang yang aku maksud sangat merasa pede jika mengenakan topi.

"Lantas, jika dia tidak pakai topi kegantengannya berkurang?"

"Ngg juga. Cuma kurang pede aja mungkin. Itu menurut aku lo. Entahlah menurut dia."

Rupanya, bukan aku saja yang kepo dengan gayanya. Banyak lagi yang laen yang lebih kepo. Ada yang iseng malah. "Jangan2 kepalanya kutuan," ucap yang lain. Heeee...

Emang setiap kita punya fasion masing-masing. Tak hanya dalam hal berpakaian. Dalam menulis pun kita akan punya gaya tersendiri. Dan itu akan menjadi ciri khas tersendiri nantinya.

Akan menjadi daya tarik tersendiri bagi pembaca, jika penulis punya ciri khas. Nah, ini yang perlu menjadi perhatian bagi penulis pemula. Anda harus menentukan, apa yang membedakan antara tulisan anda dengan tulisan orang lain.

Tidak hanya sekedar menulis. Namun, harus punya tujuan yang ingin dicapai 5 tahun kedepan minimal. Seperti pertanyaan yang pernah diajukan Coach Luthfi. Dimana Anda 5 tahun memdatang? Atau berapa penghasilanmu dari tulisanmu 5 tahun mendatang?

Ini pertanyaan bukan sembarang pertanyaan. Tapi lebih kepada cita-cita kita sebagai gen JW. Menulis bukan hanya sekadar menulis, lebih kepada tujuan masa depan.

Fakta telah menunjukkan beberapa orang gen JW sudah mengibarkan sayap kesuksesannya. Novel mereka mampu memdongkrak semangat gen JW lainnya untuk terus berkarya. Mereka telah membuktikan, bahwa belajar di JW tidak hanya sekadar belajar menilis. Tetapi lebih kepada mewujudkan kesejahteraan dan kebahagian.

#polapecahtelor

2 komentar:

  1. Kereeen.. mantap ya belajar di JW. Tidak hanya sekedar belajar menulis, tapi lebih dari pada itu, belajar berkomunikasi dengan Sabg Maha Pencipta. Alhamdulillah..

    BalasHapus