Kamis, 26 Desember 2019

Cinta Panci Gosong


Pertemuan ke-4 JeWe 60 malam itu bener-bener mengalahkan cintaku. Keriuhan kelas dan semangat kawan-kawan membuatku amnesia dini. Air yang direbus menggunakan panci hilang dari ingatan.

PakSu sudah menunggu secangkir kopi hitam sambil menyaksikan acara di salah satu stasiun televisi. Melihatku senyum-senyum sendiri ia ikut nimbrung.

"Apa warna warasmu, Dek?"

"Saat ini aku milih warna pink aja," jawabku spontan.

Pertanyaan dan jawaban sama jenialnya. Secara tak langsung PakSu ikut tergerus virus JeWe. Dalam hatiku, "rasain...emang enak kena virus."

Heh ...

Aku terus berselancar mengikuti pergerakan imajinasi. Tak tanggung-tanggung, beberapa pertanyaan jenial siap antri minta dieksekusi.

Untuk menghindari keributan aku menuliskan pertanyaan jenial yang mulai riuh. Aku buat list agar mereka tak membuat keributan. Agar tak terjadi saling sikut.

Sekelabat aroma kebakaran menyeruak ke seluruh ruangan. Aku mulai bertanya-tanya dalam hati. Takut akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Karena beberapa bulan kemaren, dua rumah di dekat rumahku habis dilalap sijago merah.

"Jadi buat kopinya, Dek?" PakSu menagih minumannya.

"Aduhhh ... sambil terus melangkah ke dapur."

Sesampainya di dapur, asap tampak mengepul dari panci yang mulai berubah warna.

"Alaaaa maaaaaak ... panciku gosong lagiiii," sorakku spontan.

PakSu yang masih asyik menonton spontan menghampiriku ke dapur.

"Napa, Dek?"

"Ini ..." sambil menunjuk panci yang pegangangan tutupnya sudah meleleh. Sementara bagian dalam panci juga sudah berubah warna.

Semangat JeWe 60 bener-bener telah mengalahkan cintaku sesaat. Pikiran dan perasaanku tertumpah sepenuhnya. Hingga PakSu terabaikan sementara waktu. Maafkan istrimu Paksu. Untuk selanjutnya janji tidak begini lagi. Itu kalau tidak lupa. Kalau lupa maaf lagi😃

#JeWe60
#jeniuswriting
#menulisitusedekah
#virusbahagia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar