Selasa, 18 Februari 2020

Utak Atik Otak


Seorang pemuda gagah menghentikan mobil di salah satu rumah makan Padang. Dilihat dari penampilannya, yang bersangkutan bukan orang sembarangan.

Memakai baju kemeja biru muda dipadankan dengan celana warna hitam. Dasi yang senada dengan warna baju. Jam tangan dan juga sepatu.

Ia berjalan dengan langkah sedikit dipercepat. Karena sumatera tengahnya tak bisa diajak kompromi lagi. Semenjak dari pukul setengah dua belas siang, sampai pukul 01.23 berkeliling, ia tak menemukan jua rumah makan Padang. Yang ia temukan cuma Rumah Makan Mama, Rumah Makan Ayah, Rumah Makan Bundo. Rumah Makan Ajo, dan Rumah Makan One.

Karena sudah 7x berkeliling, maka ia putuskan untuk berhenti di salah satu rumah makan yang di depannya tertulis "Rumah Makan Mama."

Baru saja masuk si pemuda langsung bertanya kepada salah satu karyawan yang memakai seragam.

"Otak ada, Uda?" Tanyanya dengan serius.

"Apo kecek ang?" (Apa katamu)

"Ada otak ngg?"

"Apo kecek ang, ang kecek an den dak ba utak?" Kalua waang kini ko juo. Dak usah makan di siko," jawab karyawan yang ditanya tadi sambil menarik tangan pemuda itu keluar. (Apa katamu? Anda bilang saya ngg ada otak? Keluar kamu sekarang. Tidak usah makan di sini)

Pemuda tadi jadi bingung. Ia tak paham apa maksud karyawan itu. Padahal ia hanya bertanya tentang makanan yang akan dipesannya.

Inilah yang terjadi jika apa yang diucapkan tidak sama dengan apa yang dimaksud. Bisa berabe sobat.

Siapa yang salah?
Pemuda?
Atau yang ditanya?
Ucapannya?
Atau emosinya?

Nah setidaknya, peristiwa di atas ada kaitannya dengan 'Utak Atik Otak.

"Maksudnya?"

"Kenali otakmu, kendalikan, dan fokus memproduksi kebahagiaan. Niscaya kamu akan dapatkan surga di bumi." (Coach Luthfi)

#jwnasional
#utakatikotak
#menulisadalahsedekah
#virusbahagia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar