Jumat, 21 Februari 2020

Teroris Boot



Suasana semakin tak karuan. Aku yang sedari kemaren ngintip2 keberadaannya merasa di cuekin. Siapa yang tidak geram coba.

Di lokasi kejadian kerumunan massa jumlahnya kian bertambah. Beberapa orang petugas tampak menggunakan baju anti peluru. Tak lupa pakai topeng wajah agar tak dikenali banyak orang.

Kring
Kring

Aku hubungi yang bersangkutan agar keluar dari persembunyiannya. Karena tim elit semakin mendekat ke tkp.

"Assalamualaikum," ucapku tergesa-gesa.

"Waalaikum salam. Ada apa?"

"Keluar sekarang, atau anda mati di tempat?"

"Santai Bre. Aku sudah tau cara menyelamatkan diri."

Aku bingung. Tak tau harus berbuat apa. Aku harus pandai bermain cantik jika tak mau mati konyol.

Aku menjaga jarak dari kerumunan. Namun mata tetap siaga.

"Permisi...numpang lewat," ucap seseorang dari arah yang tak disangka-sangka

Seorang wanita memakai baju tunik warna coklat yang dipadukan dg kerudung warna krem. Serta sepatu boot warna hitam.

"Cepat kau selesaikan naskah novelmu jika tak mau bernasib seperti neneknya Noe," ucapnya setengah berbisik kepadaku.

Aku tersentak. Bola mataku hampir saja melompat dari posisinya semula. Untung aku reflek menahan pergerakannya.

Tim elit terkecoh. Salah satu teroris berhasil menyelamatkan diri. Siapakah diaaa???

#menulisitusedekah
#virusbahagia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar