Selasa, 18 Februari 2020

Cemoohmu Tak Sakamek Senyumanmu


#tantanganharike15
#tantanganmenulismediaguru

Cemoohmu Tak Sakamek Senyumanmu
By Noer

Saya ini apalah, cuma kulit pisang. Tapi awas, jika anda salah injak, apalagi disengaja. Nasibmu akan sama dengan kisah Tek Nun kemaren. Tajilapak. Ujung-ujungnya akan mencari Tek Nun dan minta diurut. (Nambah-nambah karajo Tek Nun namonyo tu)

"Maksud Tek Nun?"

"Tak usah ditanya. Seiring kabar burung, berita ini akan sampai ke telinga anda yang sedang membaca tulisan ini. Atau bisa jadi anda sendiri pelakunya."

"Aduh...bikin penasaran aja Tek Nun?"

"Emang disengaja."

Bicara itu hak semua kita. Namun ada batas yang perlu diperhatikan. Kata orang minang, lamak dek awak katuju dek urang. (Kita senang, begitu pun sebaliknya.)

"Udah makan belum Tek Nun?" Sorakmu dari seberang sana.

"Udah, tapi masih ada yang kurang."

"Apa?"

"Kurang lezat?"

"Apanya yang kurang lezat? Makanannya maksud Tek Nun?"

"Bukan. Tapi suasana hati."

"Cie cie cie...Tek Nun lagi galau ni ye?"

"Galau ngg, cuma ngg habis pikir aja."

"Jangan muter2 gitu dong Tek Nun. Kalau ngomongnya to the point aja,"

"E alaaaa...ngomongmu pake english segala, udah pintar lo sekarang ya?"

"Ya...Tek Nun jua yang buat aku bertele-tele..ngomonganya ke sana ke sini, ya nyampe lah aku di inggris."

Ok...ok...Tek Nun langsung pada persoalan aja. Denger baik-baik ya. Tatap mata saya, semakin fokus...fokus...dan lebih fokus lagi.

"Tek Nuuuuuuuuuun...itu cara Uya Kuya menghipmotisss. Tek Nun mau menghipnotis aku?

Bukan...bukan..Tek Nun serius nih...
Tadi Tek Nun sengaja tersesat di sebuah perkumpulan emak-emah mehong. Tek Nun sempat bingung, karena wajah-wajah yang Tek Nun lihat adalah wajah-wajah ayu nan memesona. Senyumannya itu lo sobat, aduhaiii banget.

Terus
Terus

Karena disengaja untuk tersesat, Tentu Tek Nun pura-pura tak berani untuk cuap-cuap. Jaim gitu deh. Maklum Tek Nun orangnya pemalu.

Tak lama, Tek Nun mendengar bisik-bisik yang kian lama semakin bising. Sampai-sampai mereka tak menyadari kalau ada orang yang sengaja tersesat diantara mereka.

Cara mereka berbicara itu lo sobat, bisa dikatakan bak pinang dibelah dua dengan cemooh. Mereka lupa kalau ia juga punya kekurangan. Lupa kalau apa yang dilakukan orang lain tak segampang membalik telapak tangan. Lupa kalau hidup itu butuh proses. Juga lupa kalau setiap manusia punya fation masing-masing.

Tapacak paluah Tek Nun mendengar mereka berbicara. Gaya mulutnya mengalahkan senyuman manisnya. Dan sangat tak menyangka mereka bersikap demikian.

Ah, sudahlah sobat. Terlalu jauh Tek Nun berpikir. Sampai lupa kalau Tek Nun sedang sengaja menyesatkan diri. Ternyata hal itu membuat bunga-bunga dihati Tek Nun sedikit layu.

Akhirnya, Tek Nun mundur dengan teratur. Dan tak ambil pusing apapun yang telah didengar. Bagi Tek Nun, apa pun itu akan menjadi berlian saat menulis. Dan insyaallah akan berkilau saat waktunya tiba.

Dan sempat berpesan dalam diam. Jangan sampai cemoohmu mengalahkan manisnya senyumanmu. Kasihan dong sama bibirnya!

#tantanganmenulis30hari
#mediaguru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar