Kamis, 16 Januari 2020

Tek Nun and Pajero (5)

Setelah puas mengkhayal, Tek Nun mulai action lagi. Kini ia kembali bersama rutinitas Pajeronya.

"Pajero? Tek Nun beli mobil baru? Kaya dong sekarang?"

Tenang pembaca. Jangan suuzhon dulu. Karena PAJERO hanya sebatas istilah saja. Maaf ya Pajero...namanya Tek Nun pinjam dulu.

"Enak aja pinjam, beli dong," sorak mobil pajero dari parkiran.

"Sabar...Ten Nun akan beli jika sudah punya uang 3 miliyar."

"Kapan punya uang 3 miliyar?"

"Ya ngg tau. Namanya juga rezeki. Tak satu pun yang tau. Kecuali sang Pemberi rezeki"

Sebuah kelompok biasanyan lebih cenderung pada hal-hal yang negatif. Terkadang menutup diri dengan khalayak ramai. Ia hanya aman jika berada dalam kelompoknya.

Namun Tek Nun tak mengunginkan hal ini terjadi. Karena bagi Tek Nun sebuah kelompok harus berkontribusi terhadap khalayak ramai. Bukan hanya terfokus pada kelompoknya.

Eh ngomong2 PAJERO apa ya? Di atas kata Tek Nun bukan mobil. Tapi sebuah istilah. Ada yang tau apa itu PAJERO?

Tik
Tik
Tik

Ok, pembaca. Istilah ini muncul terpancing dari istilah yang digunakan KPPL provinsi. Mereka punya tim FUSO yang begitu solit. Sehingga kami tim KPPL Bukittinggi tertantang pula untuk membuat istilah.

Maka semua anggota mulai berpikir, apa istilah yang pas untuk dilekatkan. Ada yang menyebut KIJANG. Padahal anggotanya didominasi emak-emak. Namun istilah yang keluar mengarah ke merk mobil.

"Ada apa ini? Emak-emak super ya?"

"Iya dong. Penampakan boleh emak2. Namun jiwa tak kalah dari bapak2. Maaf ya bapak2, bukan maksud ingin menyamakan kedudukan."

Setelah beberapa hari setelah acara usai, maka ketua tangah mengeluarkan pendapat. Maka muncullah istilah PAJERO (Panitia Jelajah Literasi yang Ramah dan Optimis.) Walau pada awalnya ada sedikit perubahan.

Nah, gimana pembaca, keren ngg istilahnya? Tapi jangan dibuli ya...anggap aja Tek Nun lagi mengkhayal. Hiiiii...

#tantanganmenulis30hari
#mediaguru












Tidak ada komentar:

Posting Komentar