Senin, 17 Juni 2019

Aku Bisa

*Resume Part 2*

*Aku Bisa*
*By Noer*

Jika menulis melegakan hati dan bercerita membuat hidupmu semakin berarti. Mengapa kau biarkan gawaimu diam membisu?

Gedubrak...

Baru saja menepi ke padepokan JeWe terdengar sebuah suara yang sangat keras. Aku terlonjak kaget. Kemudian mencoba mencari sumber suara.

Selidik punya selidik, rupanya mba @⁨Nursih Hariani⁩ melempar tugas terakhirnya dengan sekuat tenaga. Hingga daun pintu padepokan yang engselnya mulai berkarat mengeluarkan suara sangat berisik. Mengalahkan berisik suara petasan anak-anak saat merayakan malam takbiran yang baru saja berlalu.

Aku sempat terengah-engah dan memcoba mengatur nafas kembali. Aku hirup dan lepaskan perlahan-lahan.

Satu
Dua
..

"Assalamualaikum sahabatku
penulis laris yag bahagia dan dirindukan pembaca. Yuk, baca alfaatihah", suara Coach terdengar menggema.

Belum selesai mengatur nafas, rupanya Coach telah berada di depan kelas. Dan langsung memulai pembelajaran.

Teman2 gen JeWe45 belum beberapa orang yang datang. Kelas masih sepi, namun suasana lumayan heboh. Ada mba @⁨Jauharoh⁩ dan mba @⁨oomkomariyah9417⁩ yang sedari sudah nangkring depan kelas.

"Sambil menunggu yang lain, saya berikan bocoran kata sifat berenergi sangat tinggi", Coach menuliskan beberapa kata sifat di depan kelas.

wonderful
amazing
ihklas
mencintai
mengagumkan
ajaib.
mulia

luarbiasa
dahsyat
terhormat

"Aku tidak bisaaa", tiba2 mba @⁨oomkomariyah9417⁩ bersorak dari pojok kiri.

"Tidak bisa apa?", tanya Coach. Mungkin beliau khawatir muridnya ada yang keseleo. Tampak kernyitaan dahi Coach menentang sorakan mba oom.

Tok
Tok

Mas @⁨nopri_e⁩ mengetuk pintu sambil melongokkan kepalanya sedikit ke dalam. Tambak jambulnya memohon agar di perbolehkan masuk kelas.

"Masuk pak eko", celetukku.

Mas Eko masuk dengan volume kecepat langkah yang super sambil mengembangkan senyum terindahnya. Hingga memamerkan deretan gigi putihnya. Senyum pepsoden.

Di belakang mengikiti Celok @⁨dr. Darmanelly⁩  dan mba @⁨Nursih Hariani⁩.

Sambil memcari-cari posisi duduk yang enak, Celok melempar kata sifat energi tingginya dengan bahasa Padang.

"Rancak Bana termasuk ndak coach?"

"kurang", jawab Coach sambil menulis di papan tulis.

cemerlang
brilian
super

terhebat
bercahaya
sempurna
jenius

Aku tersenyum bangga melihat semangat Celokku yang satu ini. Ia begitu bangganya menggunakan kosa kata bahasa Padang setiap tugas. Seperti tugas pertemuan sebelumnya.

Mba Nursih tampak memprotes salah satu kata sifat dari Coacb. "Mencintai bukan kata kerja?🙏🙏🙏

"betul _CINTA_", jawab Coach.

Kelas semakin rame. Sibuk dengan tugasnya masing2. Tak ada yang mau diam duduk termangu.

Ruangan terasa sesak. Karena di penuhi kata kerja yang levelnya sudah tingkat tinggi. Berterbangan bak kupu2 mencari makan. Hinggap sana dan sini. Penuh warna warni.

"Coba pasangkan 17 kata berenergi tinggi tersebut dengan nama benda yang sering kamu pegang", suara Coach memecah keheningan.

Spontan kami yang masih asyik mengulik2 kata kerja menoleh ke arah Coach. Aku langsung bergerak tanpa mau membuang2 waktu sedikitpun.

Taraaa...

Melayanglah 17 benda yang ada di rumahku ke padepokan. Semuanya berebutan mau ikut. Aku kewalahan. Tak ada yang mau mengalah.

1. Selimut wonderful
2. Kèrtas amazing
3. Hp ikhlas
4. Panci mengagumkan
5. Sendok ajaib
6. Bendera ajaib
7. Setrikaan luar biasa
8. Mukena dahsyat
9. Hijab terhormat
10. Teko canggih
11. Asbak mutakhir
12. Kipas angin elegan
13. Tivi terprcaya
14. Handuk agunh
15. Sendal jenius
16. Kulkas super
17. Termos istimewa

"Bagaimana rasanya setelah menulis ini?" Melihat aku kewalahan Coach menyapaku.

"Semua benda yang ada dirumah berebutan mau ngomong Coach😁", jawabku sumringah.

"Ini hakikatnya. TAMBAHKAN KATA KERJA BERNERGI TINGGI SETELAH KATA SIFAT" perintah selanjutnya.

Aku aduk2 lagi bak mengaduk adonan rempeyek sampai kutemukan kata kerja berenergi tinggi.

Aku lepaskan engahku sebentar. Karena cukup menguras tenaga bolak balik dari padepokan ke rumah dan kembali lagi ke padepokan.

Hufff...

"Selimut wonderful menikung, bisa seperti ini Coach?"

"ga. ayoo cari lagi", jawab Coach spontan.

Kembali aku duduk dengan tenang. "Sepertinya tak bisa buru2 nih", ucapku lirih. Namun semangatku tak bisa dibohongi. Ia tak mau ketinggalan. Maunya  mengerjakan tugasnya sekarang. Maka mau tak mau aku harus mengikutinya. Takut ia ngambek!

Ok
Ok

Memelintir
Memeras
Memeras

Membunuh
Mencekik
Menyamun
Menjambret

"Dirangkai uni", sorak uni @⁨Maria Ulfa⁩ dari belakang.

"Iya uni. Ini lagi mengorek2 kata kerja berenergi tinggi nih", ucapku berbisik.

Melihat para muridnya agak kewalahan, Coach menulis beberapa contoh di papan tulis.

memaafkan
mencintai
menyelamatkan

"Kata kerja berenergi tinggi itu ciri2nya gimana coach?" Tanya mas @⁨nopri_e⁩

"lihat contohku, lalu resapi dan carilah yg selaras dg itu", jawab Coach. Beliau tak mau memberikan dengan cuma2. Mendorong para muridnya agar lebih kreatif.

Tung
Tang

Uni Maria melemparkan tugasnya dengan sekuat tenaga. Hingga membuat Celokku kaget. "Saya contek punya bu @⁨Maria Ulfa⁩  lagi nanti", ucap Celok.

"Coba dibuat dengan sukarela, anda kan merasakan sensasi yg beda dibanding dg menunda dan menyontek" Coach memprotes cara kerja Celok.

Prang ...

1. Selimut wonderful mengasihi
2. Kèrtas amazing menginspirasi
3. Hp ikhlas melupakan
4. Panci mengagumkan mengasihi
5. Sendok ajaib memberi
6. Bendera ajaib mendamaikan
7. Setrikaan luar biasa memahami
8. Mukena dahsyat merestui
9. Hijab terhormat meneladani
10. Teko canggih memginspirasi
11. Asbak mutakhir mendermakan
12. Kipas angin elegan mewakafkan
13. Tivi terpercaya mengayomi
14. Handuk agung membela
15. Sendal jenius memedulikan
16. Kulkas super melegakan
17. Termos istimewa menyehatkan

Aku juga tak mau kalah. Semakin dicoba semakin ketagihan. Ahay... aku bahagia.

"selanjutnya, AMBIL NOMOR 9 JADIKAN JUDUL. Jabarkan dalam 3 paragraf atau lbh. upload di fb", perintah Coach.

Tiba-tiba kelas hening seketika. Mulai satu2 melipir ke pojok2 kelas. Ada yang keluar mencari angin sepoi-sepoi.

Kupanjat ke atas dan menarik nomor 9 ke wall fb. "Hijab Terhormat Meneladani".

Hmmm...

Aku melonjak kegirangan. Hijab merahku siap menemani.

"Makasih telah memilihku, Uni", ucap hijab merahku. Tampak mimik kegembiraan di wajahnya.

"Ayo percepat langkah. Coach menunggu kita di padepokan", perintahku.

"Percaya kalo bunda mah, 17 judul ini bisa selesai dalam 3 hari hehe... Kok bisa ya ngalir gitu 😁" terdengar mas eko meledekku.

"ucapkan bisa ,maka kamupun akan bisa", Coach memberikan semangat tak henti2nya" Coach menyuntikkan semangat yang menggebu2.

"Makasih Coach", ucapku dalam hati.

Prottt

Mba @⁨Jauharoh⁩ melemparkan tugas perdananya. "Rice Cooker Dahsyat Menikmatkan.

Tiba2 perutku keroncongan. Rasa lapar menyerang seketika.  Untung sisa kue lebaran masih ada. Terselamatkan dah perutku.

Prang...

Aku kembali melempar tugas pertamaku. Rasanya luar biasa. Aku bekerja sambil tersenyum.

"sensasi apa yang kau rasakan?",

"Aku ketawa sendiri menulisnya Coach. Sungguh bahagia😂", jawabku dengan semangat.

"Nah, itulah esensi writing is healing".

"Semoga JeWe benar2 menjadi penyembuh dalam segala penyakit. Terutama penyakit malas yang masih betah bersarang dalam diriku." Aku menyelipkan sebuah doa dan harapan.

Sesi tanya jawab langsung dibuka. "Saya masih meraba2 opening dan closing sebuah cerita Coach. Bagaimana yang sesungguhnya Coach?"

Coach menjawab dengam sebuah gambar laba2. Gambar yang tak asing lagi bagi gen JeWe. Apalagi warnanya yang selalu menghipnotis siapa saja yang menatapnya.

Opening Wow
1. Premis atau asumsi dasar
2. Ideal 3 kalimat
3. Membuat penasaran
4. Gunakan analogi atau pertanyaan
5. Ada percikan konflik
6. Imajinatif
7. Jangan mendayu dan bertele.

Aku perhatikan lekat2 gambar itu. Namun baru pada nomor satu mataku tertegun. Aku menemukan keraguan. Namun Coach segera memberikan penjelasan. Seiring contoh tulisan Uni Maria muncul. Membuat aku semakin percaya diri.

Hap...

Tiba2 Uni Maria menarik tulisannya secepat kilat. Padahal sudah ada respon dari Coach. Rupanya Uni Mari menayangkan tugas yang belum rampung dan selesai.

He
He

Yang lain juga melemparkan beberapa pertanyaan yang super2. Banyak hal baru yang aku dapatkan di kelas ini. Karena murid2nya sangat aktif dalam bertanya.

"Bukankah kunci ilmu itu adalah bertanya." Begitu kata Coach suatu ketika.

"Jawab dg jujur pertanyaan saya. Setelah anda berhasil merangkai 3 kata berenergi tinggi,  apa yg kamu rasakan?"

"Ya itu tadi Coach. Menulis tanpa beban dan tentunya merasa bahagia. Karena yang ditulis sesuatu yang sangat lekat dekat dan akrab dengan kita, Coach.", jawabku spontan. Coach memgapresiasi dengan sangat super.

"tulisan yg berani memgeksplorasi apa yg lekat dekat dan akrab akan memunculkan keunikan, kebaruan dan penasaran pembaca", begitu Coach menambahkan.

"Setelah praktik LDA efek apa yang kamu rasakan?"

"Efeknya enjoy dalam menulis. Tak sedikitpun dahi berkerut dalam merangkai kata. Tiba2 mengalir dengan deras." Aku sangat lega dan sekali lagi tentunya bahagia.

"Okey sahabatku, kita cukupkan sekian malam ini", Coach langsung menutup kelas.

Hah? Aku melongo. Rasanya baru di mulai kenapa udah selesai aja?", rutukku.

Inilah asyiknya belajar di Padepokan JeWe. Waktu terasa begitu cepat berlalu.

Jika waktu itu adalah uang. Dan kesempatan tak datang dua kali. Mengapa kau tak segera untuk menghampiri?

#JeWe45
#polaLDA
#bahagiadenganmenulis
#menulisitusedekah
#virusbahagia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar