Senin, 17 Juni 2019

Botol Rajin

*Tugas (8)*

*Botol Rajin*
*By Noer*

Sedikit demi sedikit. Lama-lama menjadi bukit.

_"Bismillahirrahmaanirrahiiim"_ ucapku sambil memasukkan tiga buah koin seribuan pada sebuah botol aqua.

Aku punya sebuah niat mulia untuk membeli beberapa buah Alquran untuk diletakkan di mesjid. Berharap dapat cipratan pahala dari orang yang membaca Alquran tersebut.

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallambersabda:

سبعٌ يجري للعبدِ أجرُهن من بعد موته، وهو في قبره: مَن علم  علمًا، أو كرى نهرًا، أو حفر بئرًا، أو غرس نخلًا، أو بنى مسجدًا،  أو ورَّث مصحفًا، أو ترك ولدًا يستغفرُ له بعد موته

_"Ada tujuh orang yang pahalanya tetap mengalir baginya baik saat ia masih hidup atau pun setelah ia mati dan sudah berada di dalam kubur: (1) orang yang mengajarkan ilmu, (2) yang mengalirkan saluran air, (3) yang menggalikan sumur, (4) yang menanam kurma, (5) yang membangun masjid, (6) yang mewariskan mushaf Al Qur’an, (7) yang meninggalkan seorang anak shalih yang senantiasa memohonkan ampun baginya”_ (HR. Al Bazzar, Abu Nu’aim, dan Al Baihaqi).

Berdasarkan hadis di atas sedekah Alquran merupakan salah satu amalan yang tidak akan putus2nya. Apalagi yang akan bisa diharapkan di akhirat kelak kalau bukan amalan jariyah.

Cling
Clang
Clang

Sebuah koin terpelanting dari dalam saku celana si Uda saat akan kumasukkan ke dalam mesin cuci. "Alhamdulillah, ada tambahannya", ucapku.

Aku langsung memungut dari bawah mesin cuci. Karena koin sempat menggelinding beberapa kali.

Proooot...

Ups, maaf sobat. Baru saja aku jongkok si Kentut ikut keluar. Tapi tak apalah buang angin itu menyehatkan.

Bagi siapa? Bagi aku dong. Kalau bagi sobat tentunya racun. Untung sobat tak didekatku. Kalau iya... rontok dah bulu hidung.

He
He

Sejauh mata memandang,  selain koin juga mainan mobilan si Dedek ikut ditemukan. Mainan mobil berwarna kuning kesukaannya.

"Adeeek", sorakku kepada anak lelakiku.

"Iya, Adek main, Buk", jawabnya dari ruang tengah.

"Ini mobil Adek yang hilang kemaren".

Mendengar mainannya ditemukan, ia berlari secepat kilat ke arahku. Tampak wajahnya begitu senang.

Itulah anak2. Baginya bahagia itu cukup sederhana. Hanya dengan sebuah mainan saja sudah membuatnya senang tak terhingga.

"Terima kasih, Ibuk. Adek saaayang Ibuk", tak lupa dengan gaya khasnya.

Aku perhatikan sudah lebih separo botol aqua terisi koin. Dan tinggal menghitung hari bulan puasa akan tiba.

"Uda, kita bongkar celengan yuk", pintaku pada sang suami.

"Bongkar celengan. Untuk apa buk? Apa uang belanja yang Uda berikan kemaren tak cukup?" Tanya si Uda penuh selidik.

"Ngg cukup, Uda. Ngg cukup untuk 3 bulan", jawabku bercanda.

"Maksud Ibuk?" Si Uda semakin penasaran.

Aku menjelaskan tentang celengan koin yang kuniatkan untuk membeli beberapa buah Alquran. Suamiku sangat mendukung niat baikku itu.

Krrrk
Krrrk

Botol aqua dipotong si Uda. Keluarlah ratusan koin seribuan yang kukumpulkan setahun ini. Aku, si Uda dan kedua bocahku ikut menghitung koin.

Satu
Dua
Tiga
Dst...

Akhirnya terkumpullah uang koin sebanyak Rp 536.700. "Alhamdulillah", ucapku spontan.

"Terima kasih botol. Kau sangat rajin. Hingga aku bisa mewujudkan niatku untuk membeli beberapa Alquran", ucapku pada botol aqua.

"Sama-sama, Uni. Aku sangat beruntung sekali bisa membantu. Walau badanku sekarang tak utuh lagi", ucapnya lirih.

"Maaf. Kami terpaksa memotongmu. Jika tak dipotong membutuhkan waktu lama mengeluarkanmu".

"Ok, Uni, tak apa2. Asalkan uni senang, aku rela dipotog2 deh", botol aqua mencoba merayuku.

Alhamdulillah, dengan ditambah sedikit dari uang belanja bulanan, beberapa buah Alquran bisa kubawa pulang dari toko. Kemudian kuserahkan kepada petugas masjid terdekat.

Botol aqua saja bisa mewujudkan impian. Apalagi kita makhluk sempurna. Lalu, apa yang ingin kau sampaikan pada semangatmu?

#JeWe45
#polaLDA
#bahagiadenganmenulis
#menulisitusedekah
#virusbahagia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar