Senin, 17 Juni 2019

Kertas Amazing Menginspirasi

*Tugas (3)*

*Kertas Amazing Menginspirasi*
*By Noer*

Saat kebaikan menghampiri dan godaan juga menyerang, mana yang harus kau prioritaskan?

Lalala...
Lililii...

Terdengar senandung si Kakak di kamarnya. Aku yang lagi asyik membaca novel mba Tundjungsark dengan judul _(jangan) jadikan Aku yang Kedua_ sedikit terusik. Sepertinya si Kakak lagi senang-senangnya tuh. Terdengar dari suaranya yang begitu riang.

"Lagi ngapain, Kak?, sapaku pada si Kakak.

"Lagi bikin surat untuk ayah, Buk", jawabnya sedikit bersorak.

Surat untuk ayah???
Jawaban si Kakak membuatku penasaran. Belum pernah aku melihat gadis kecil itu menulis sebuah surat. "Surat apa yang di tulisnya?", tanyaku dalam hati.

Senandungnya membuat aku terheran-heran. Bocah kecil umur 7 tahun menulis surat?

Penasaran ya?

Begitu juga dengàn aku. Aku malah lebih lagi.

"Ada amplop ngg, Buk?, tanya si Kakak menghampiriku.

"Untuk apa, Kak?"

"Untuk surat ayah"

"Coba liat, Ibuk. Surat apa yang Kakak tulis?"

"Ngg boleh. Rahasia", jawabnya ketus.

Plak...

Aku melongo melihat ekspresinya. Masih kecil sudah pandai pula rahasia-rahasia. Benar-benar anak jaman now. Zaman aku masih kecil mana ada seperti itu.

He
He

Aku ketawa sendiri melihat tingkah bocilku. Ia tumbuh sesuai dengan zamannya. Zaman milenial orang sebut.

"Assalamualaikum", terdengar ucapan salam dari luar. Tak asing lagi itu suara khasnya suamiku.

"Waalaikum salam. Kakak, ayah pulang tuh", sorakku pada si Kakak memberi tahu.

"Ayaaaah. Ada kado rahasia buat ayah", katanya menyambut kedatangan ayahnya. Sambil memegang sebuah surat yang dibungkus amplop putih di belakang.

Si Ayah terpana melihat tingkah polah gadis kecilnya. Ia tak menyangka bocilnya bisa membuatnya semakin jatuh cinta. Hilang sudah penat di badan pulang dari kerja.

"Ini untuk Ayah", ucap si Kakak sambil menyodorkan sebuah amplop putih ke tangan ayahnya. Si Ayah mengambil amplop itu dengan senyum simpul di sertai rasa deg degan. Seperti menerima surat dari sang kekasih aja.

Cie
Cie

"Yang lagi dapat surat cinta", godaku pada si Ayah.

Si ayah semakin mengembangkan senyumannya. Kemudian terhenyak duduk dikursi sambil membuka isi amplop.

Sementara si Kakak masih berdiri menunggu surat selesai dibaca oleh Ayahnya.

"Ayah terima kasih telah menjaga kakak sampai besar
 I love ayah", begitu isi suratnya yang dilengkapi dengan gambar love di ujung tulisan.

Si Ayah tak bisa berkata-kata lagi selain mendaratkan ciuman  ke pipi gadis kecilnya. Tak lupa ucapan terima kasih juga.

Entah dari mana ia belajar menulis kata-kata penuh cinta itu. Hingga aku juga ikut larut dalam suasana.

Sementara ia melonjak senang kegirangan. Yang ia tahu ia berhasil membuat kejutan pada ayahnya. Tanpa mengerti efek dari kalimat yang ia tulis dalam surat tersebut.

Jika kertas putih mampu menginspirasi. Dan kalimat memperdalam rasa cinta. Bagaimana dengan manusia yang sulit sekali menyentuh jiwa?

#JeWe45
#polaLDA
#bahagiadenganmenulis
#menulisitusedekah
#virusbahagia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar