Kamis, 20 Juni 2019

Sandal Jenius Mengikhlaskan

*Tugas (15/2)*

*Sandal Jenius Mengikhlaskan*
*By Noer*

Pukul 09.09 pekerjaan rumah selesai.

Eitsss niru gayanya Coach. 09.09. He...

Begitulah jadi ibu rumah tangga sejati. Selalu ditunggu-tunggu pekerjaan. Semua benda yang ada di rumah minta dibelai tangan lembutku.

Meonggg...

Si Meong mulai beraksi. Ia usapkan bulunya ke kakiku beberapa kali. "Sepertinya minta makan". Sudah menjadi kebiasaan. Sehingga aku sudah paham betul gelagatnya.

Seperti malam tadi. Pukul dua dini hari ia membangunkanku dengan suara meongannya. Rupanya ia mau keluar untuk buang hajat.

Walaupun seekor binatang, jika sudah setiap hari bergaul, kita akan mengerti dengan bahasa isyaratnya. Mau makan, buang hajat, atau minta dibelai. Ada bahasa isyarat tertentu yang dikodekan kepada kita.

Burung kutilang piaraannya si Ayah juga demikian. Bila makan dan minumnya telah habis, ia akan berkicau tak henti-hentinya memberi isyarat.

Binatang saja mampu memberikan kode-kode tertentu kepada kita. Apalagi kita makhluk yang berakal.

Masa' mau kalah...

He

Aku telah siap mandi dan berpakaian dengan rapi. Halaman depan, ruang depan, ruang tengah, kamar dan dapur sudah bersih.

Semua kain kotor juga selesesai dicuci. Berkat bantuan mesin cuci luar biasa membersihkan. Seperti punya nya mba @⁨Jauharoh⁩. Sehati kita ya mba.

Hik

Mata masih saja tak bisa diam. Pasir-pasir halus dekat pintu tampak dengan jelas. Ku raih sapu yang tersandar karena kepayahan membersihkan teras.

Belum sempat menyapu, sendal-sendal yang jarang di pakai menyapaku.

"Belai aku dong, Uni", sapanya.

Aku melirik ke arah kiri. Rupanya ia memang jarang disentuh. Jarang di pakai untuk beraktivitas. Aku preteli satu persatu. Sudah ada permukaannya yang mengelupas.

Sayang kan?

"Tak bisa dibiarkan ini", ucapku dalam hati.

Hari ini kamis, berarti sebentar lagi pasukan orange akan bertandang ke pemukimanku. Untuk memungut sampah di setiap rumah warga. Dengan upah Rp.10.000/bulan.

Cukup membantu warga. Selain  tempat pembuangan sampah yang jaraknya jauh, juga kebersihan lingkungan dapat terjaga.

Aku ke belakang mengambil kantong kresek. Kemudian memasukkan sandal-sandal yang menurutku jenius.

Kenapa?

Karena ia telah menegurku untuk segera berbuat baik. Berbuat baik melalui dirinya. Mungkin saja ada orang-orang di luar sana yang lebih membutuhkannya.

Tit
Tit
Tit

Terdengar motor pasukan orange di luar. Aku bergegas keluar sambil tak lupa memakai hijab. Kemudian menyerahkan beberapa pasang sendal kepada tukang sampah.

Sesuatu yang menurut kita tak berguna. Bagi orang lain mungkin sangat bermanfaat sekali.

Salam berbagi!

#JeWe45
#polaLDA
#bahagiadenganmenulis
#menulisitusedekah
#virusbahagia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar