Senin, 17 Juni 2019

Tas Gagah

*Tugas (6)*

*Tas Gagah*
*By Noer*

Jika menulis membuat kau bahagia. Mengapa kertas putih kau biarkan menunggu lama?

Hujan masih saja awet dari pagi hingga siang ini. Dari kursi satu ke kursi berikutnya aku berpindah duduk. Sisa2 kue lebaran sudah ludes beberapa toples. Namun hujan tak jua kunjung reda.

"Ngg bosan apa dari tadi ngunyah terus?"  Sapa sumaiku. Suamiku yang sedang  asik  mengutak atik joran perlengkapan mancingnya tiba2 menyapaku.

"Hujannya makin awet aja, Bang. Ngg tau apa kalau aku mau keluar", jawabku sambil mengunyah rempeyek buatanku.

"Jalan di sela2nya aja biar ngg basah. Paling kuyup", ucap suamiku tanpa menoleh.

"Serius nih", jawabku singkat.

Tak lama kemudian hujan mulai reda. Tampak tak ada lagi rintik hujan yang turun. Matahari sudah menampakkan wajah cerianya. Aku langsung bergerak keluar.

Suamiku tersenyum simpul. Akhirnya telinganya lega dari gigitan rempeyek yang sedikit menggangu pendengarannya.

Baru saja melangkah beberapa langkah. Terdengar suara langkah dari belakang.

"Adek ikut, Buuu",  suara si Dedek menghentikan  langkahku.

Ia berlari keluar lengkap dengan tas punggungnya.

"Eizzz gagahnya tas Adek", puji si Ayah pada anak lelakinya.

"Bukan tas Yah, adek yang gagah", protesnya.

Si ayah terperangah. Anak sekecil itu sudah bisa membedakan pemakaian sebuah kata.

"Maaf, anak ayah paling gagah sedunia. Siapa dulu ayahnya, Hendraaa", si Ayah memuji dirinya sendiri.

Tas berwarna biru langit itu adalah tas kesayangan si Dedek. Hadiah kejutan dari ayahnya. Karena bisa belajar puasa selama satu bulan. Tanpa bolong sehari pun. Sehingga si Ayah memberikan kado rahasia.

Bukan karena diiming2i hadiah. Ini benar2 sebagai apresiasi si ayah terhadap prestasi anak lelakinya. Baru berumur tujuh tahun namun semangatnya sangat luar biasa sekali dalam beribadah.

Berharap semoga menjadi anak yang sholeh. Yang akan menjadi amal jariyah kelak jika kami orang tuanya telah meninggalkan dunia ini. Doa dari anak yang sholehlah salah satu amal yang akan selalu mengalir di setiap sujudnya. Semoga!

"Wowww, gagahnya pangeran Ibu. Mau kemana pangeran siang ini?, godaku pada anak lelakiku.

"Adek nak ikut, Ibu", jawabnya polos.

Ia paling hafal pakaian ibunya. Jika aku pake baju dinas tak pernah rewel minta ikut. Tapi jika pake baju pergi ia langsung spontan merengek untuk ikut.

 Bangga dengan anak2 yang paham dengan pekerjaan orang tuanya. Bersyukur dikaruniai keluarga yang harmonis.

"Pamit dulu sama ayah", pintaku kepada si Dedek.

Ia beranjak ke dalam dan salam sama si Ayah. Sambil tak lupa tos dulu.

"Dadaaa, Yaaah", soraknya sambil berlarian keluar kembali.

Sesibuk apapun pekerjaan di luar jangan lupa kehangatan keluarga. Karena keluarga adalah tempat ternyaman untuk kembali.

#JeWe45
#polaLDA
#bahagiadenganmenulis
#Menulisitusedekah
#virusbahagia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar