Senin, 17 Juni 2019

Pena Mantul

*Tugas (5)*

*Pena Mantul*
*By Noer*

_Menulis itu tidak hanya sekedar merangkai kata dan kalimat agar lezat, indah dan memikat._

_Lebih dari itu, menulis adalah tentang mental, mindset dan visi._
_*By Lutfi CoachWriter Artis*_

Nah, sudah semakin jelaskan sobat. Ternyata menulis itu tujuannya jauh dari apa yang sekedar ada dalam pikiran kita.

Menulis mampu membentuk mental atau watak penulis. Dengan menulis kerangka berpikir akan terbentuk. Dengan menulis seseorang akan memiliki tujuan hidup yang terarah.

Masih ragu untuk menulis? Tanya pada diri sendiri. Apa maunya?

Kring
Kring
Kring

Suara dering hp menyentakkan konsentrasiku.

"Hallo, Assalamualaikum, dengan siapa ini?, tanyaku pada sebuah suara si seberang sana.

"Waalaikum salam,  iko Tek Nun dari Kedai Imoet2, Uni. Pesan rempeyeknya 25 bungkus, ntar sore di jemput ya".

"Ok Tek Nun. Saya persiapkan".

Maaf sobat. Menulis sambil jualan rempeyek. Maklum siap lebaran pesanan rempeyek sedikit meningkat. Karena para perantau akan balik dan tak lupa juga bawa oleh2.

Ada rempeyek udang, rempeyek maco, dan rempeyek kacang. Ada yang minat? Silakan berkabar!

Kembali ke Pe Na!

_"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian."_
_*Pramoedya Ananta Toer*_

Semakin dipahami, menulis itu semakin penting. Seperti yang disampaikan Pramoedya di atas. Jika tidak menulis kita akan hilang di telan peradaban. Lantas apa yang akan kita wariskan kepada anak cucu kita?

Harta warisan?

Tidakkah sobat membaca imformasi dan menonton berita. Bahwa banyak saudara2 kita yang saling bunuh ulah harta. Dan itu akan menyengsarakan. Baik itu pemilik atau pun si penerima harta itu sendiri.

Kecuali harta yang di sedekahkan di jalan Allah. Sebaiknya harta itu dibawa mati. Serahkan kepada anak yatim dan fakir miskin agar dibantunya membawakan. Di akhirat kita terima.

_“Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis”._
_*Imam Al-Ghazali*_

"Pagi anak2", sapaku pada murid2.

"Pagi, Buuu", mereka menjawab dengan serempak.

"Siapa yang anak raja?, tanyaku dari depan kelas.

"Ibram, Bu", sorak Dion dari sudut kiri.

"Raja makan kaleeee", sorak yan lain.

Aku tersenyum melihat anak2 didikku bersemangat. Tampak wajah2 ceria di pagi ini. Wajah pemimpin masa depan.

"Siapa yang anak ulama besar?, semua siswa saling pandang. Tak ada satu pun yang tunjuk tangan.

Tak ada yang bisa dibanggakan dari diri kita sobat. Anak pejabat bukan, apalagi anak ulama besar. Lantas mengapa tak jua bergerak untuk memainkan penamu.

Lakukan sekarang. Biar ide2 brilian memantul dari penamu. Segera bergabung dengan gen JeWe. Agar mindsetmu semakin bernilai positif.

“Menulis merangsang pemikiran, jadi saat anda tidak bisa memikirkan sesuatu untuk di tulis, tetaplah mencoba untuk menulis”.
_*Barbara*_

Mari kita mulai dari sekarang. Dengan pola LDA semuanya bisa menjadi tulisan. Tinta penamu akan memantul ke seluruh jagad raya.

Tidakkah tergelitik keinginanmu melihat beberapa gen JeWe yang telah memiliki buku. Yang namanya terukir tinta emas di cover yang cantik.

Aku ikhlaskan diri ini menjadi seorang penulis. Dengan izinNya insyaallah menjadi penulis yang selalu dirindukan pembaca.

_"Ketika seorang penulis hanya menunggu, maka sebenarnya ia belum menjadi dirinya sendiri”_
_*Stephen King (Penulis Amerika)*_

Ayo bangkit sobat. Apa lagi yang kau tunggu. Tidakkah kau mau menjadi dirimu sendiri?

Tidaklah manusia mengenal Allah dan penciptanya sebelum ia mengenal dirinya sendiri.

“Mulailah dengan menuliskan hal-hal yang kau ketahui. Tulislah tentang pengalaman dan perasaanmu sendiri”.
_*J.K. Rowling (Novelis)*_

Kata, *Kuntowijoyo ( Penyair )*
_“Syarat untuk menjadi penulis ada tiga, yaitu: menulis, menulis, menulis”_

Mudahkan sobat?
Mari mainkan penanya!

#JeWe45
#polaLDA
#bahagiadenganmenulis
#menulisitusedekah
#virusbahagia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar